Pertamina Beri Dividen Rp 8,57 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina membagikan dividen tahun buku 2017 sebesar Rp 8,57 triliun.
Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Pertamina yang diselenggarakan, Rabu (2/4) di Jakarta.
Selain itu, RUPS juga menyetujui laporan pendapatan 2017 yang telah diaudit naik 18 persen, menjadi US$42,96 miliar, dibandingkan pendapatan audit 2016 US$36,49 miliar.
Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan pertumbuhan pendapatan dipicu oleh naiknya penjualan minyak mentah dan produk baik di dalam negeri maupun ekspor.
“Sepanjang 2017, perusahaan tetap berupaya menjaga kinerja keuangan yang positif meskipun terdampak oleh dinamika harga minyak dunia. Kami fokus menjalankan komitmen proyek strategis dan meningkatkan efisiensi di segala lini, sehingga Pertamina tetap dapat mencatatkan kenaikan pendapatan perseroan,” jelas Nicke.
Sepanjang 2017, realisasi rata-rata harga minyak ICP mencapai US$51,17 per barel. Asumsi ICP berdasarkan Rencana Kerja Perseroan 2017 adalah US$48 per barel.
Nicke menambahkan, secara umum kinerja operasional perusahaan juga membukukan pertumbuhan. Yakni, naiknya produksi migas sekitar 7 persen, dari 650 MBOEPD (ribu barel minyak ekuivalen per hari) pada 2016 menjadi 693 MBOEPD pada 2017.
Pertumbuhan hulu migas ini dipengaruhi oleh produksi dari Banyu Urip dan naiknya produksi ladang luar negeri Pertamina.
Secara umum kinerja operasional PT Pertamina membukukan pertumbuhan positif meski kenaikannya tidak terlalu signifikan.
- Pertamina Komitmen Menjaga Suplai Energi untuk Mendukung Pelaksanaan Program MBG
- Pakar IPB Nilai Pengembangan Bioavtur dari Minyak Jelantah, Program Luar Biasa Pertamina
- Pertamina Optimalkan Perlindungan Perempuan & Anak Lewat program TJSL
- Digitalisasi Pertamina Kunci Efisiensi, Memperkuat Ketahanan dan Swasembada Energi
- Terkait Pemanggilan Beberapa Pekerja, Pertamina Patra Niaga: Hanya Sebagai Saksi
- Menteri BUMN Dukung Strategi Pertumbuhan Ganda Pertamina