Pertamina Beri Dividen Rp 8,57 Triliun
Pertamina juga mampu meningkatkan produksi panas bumi (geothermal) menjadi 3.900 GWh, atau naik 27 persen dibanding 2016 sebesar 3.043 GWh. Hal ini disebabkan beroperasinya PLTP Ulubelu Unit 3 dan Unit 4, serta Kamojang.
Pada pengolahan minyak, perseroan mampu menjaga tingkat kinerjanya. Di mana hasil produk bernilai tinggi meningkat 1 persen menjadi 78,1 persen pada 2017, sementara pada 2016 sebesar 77,7 persen. Volume produk bernilai tinggi menjadi 253,4 MMBbl (juta barel) pada 2017.
Sedangkan pada sektor pemasaran, volume penjualan konsolidasi tercermin penurunan tipis 1%, dari 86,84 juta KL pada 2016 menjadi 85,88 juta KL pada 2017. Dari total volume tersebut, volume Premium Penugasan dan Jawa Madura Bali (Jamali) pada 2017 mengontribusi 12,31 juta KL, naik 12% dari periode sebelumnya. Sedangkan, penjualan LPG PSO naik 2% menjadi 11,21 juta KL.
“Tahun 2017 telah dilalui dengan cukup baik. Sebagai BUMN migas, Pertamina akan menjalankan perannya dalam distribusi BBM, menjaga availability, affordability dan accessibility ke seluruh masyarakat Indonesia,” tandas Nicke.(chi/jpnn)
Secara umum kinerja operasional PT Pertamina membukukan pertumbuhan positif meski kenaikannya tidak terlalu signifikan.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Selamat! 519 Peserta Lulus Pertamina UMK Academy
- Tinjau Kesiapan Satgas Nataru, Menteri ESDM: Allhamdulillah, Kondisi Aman
- Daur Ulang Minyak Jelantah, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Green Movement UCO
- Jelang Nataru, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Terminal BBM & LPG di Banten
- Jaga Kelancaran Pasokan Energi Selama Nataru, PIS Siapkan 326 Armada Tanker
- Pertamina Dukung Festival Ciliwung 2024 sebagai Komitmen pada Keberlanjutan Lingkungan