Pertamina Didemo Lagi Soal Zatapi
Jumat, 19 Februari 2010 – 15:36 WIB
Pertamina Didemo Lagi Soal Zatapi
JAKARTA — Kantor Pusat Pertamina di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (19/2) siang tadi didatangi puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan diri Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (Gampar) dan Solidaritas Rakyat Anti Korupsi (Sorak) untuk berdemo. Dua kelompok demonstran itu menuding di tubuh Pertamina masih marak kasus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Dalam orasi itu juga, para demonstran menilai korupsi di Pertamina merupakan hal ironis karena sudah terjadi pergantian menteri maupun Direktur Utama namun tetap saja kebijakan Zatapi masih berlaku.
Contoh yang dibeberkan demonstran di depan kantor Pertamina antara lain kasus KKN yang terjadi pada bulan Febuari tahun 2008 lalu, ketika Pertamina mengimpor 600 ribu barel minyak mentah untuk kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah. “Proses tander dimenangi oleh PT Gold Manor Internasional Limited perusahaan di Singapura yang berinduk di British Virgin Island,” ujar Faiz saat berorasi.
Baca Juga:
Ditegaskannya, dalam proses tender tersebut banyak terjadi kejanggalan, karena minyak mentah zatapi yang diimpor ternyata tidak memiliki crude assay. Namun minyak zatapi bisa lolos tender hingga merugikan negara mencapai Rp427,5 Milyar, “Atau setara dengan nilai uang yang dibelanjakan untuk 600 ribu barel minyak zatapi,” tandasnya.
Baca Juga:
JAKARTA — Kantor Pusat Pertamina di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (19/2) siang tadi didatangi puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan
BERITA TERKAIT
- Pemprov Jateng Usulkan Gunung Slamet Jadi Taman Nasional Demi Konservasi Lingkungan
- Ribuan Umat Katolik Hadiri Misa Requiem Paus Fransiskus di Katedral Jakarta
- Peduli Sesama, Yayasan Peduli Anak Bangun Pusat Kesejahteraan di Sumbawa
- TTC AgriS dan Sungai Budi Tingkatkan Kerja Sama Strategis Vietnam-Indonesia
- Bikin Surat Lagi, Hasto Kian Yakin Perkara yang Menjeratnya sebagai Pengadilan Politik
- Hari Bumi, Siswa SIS SJ Diajak Ikut Atasi Perubahan Iklim Sejak Dini