Pertamina Drilling Service Kembangkan Noncaptive Market
jpnn.com - JAKARTA – PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), anak perusahaan PT Pertamina kian menunjukkan kiprah positifnya dalam memperkuat bisnis hulu Pertamina. Di tahun 2013, perusahaan jasa pengeboran ini meraup laba bersih USD 38 juta,dengan tingkat pertumbuhan 4 persen.
Pertumbuhan positif per tahun tersebut memacu manajemen perusahaan untuk memperluas segmen pengguna jasa yang berasal dari perusahaan migas maupun geothermal. Saat ini, PDSI menjadi market leader dengan menguasai 14 persen pasar pengguna rig secara nasional yang total pemainnya mencapai 36 perusahaan.
Direktur Utama PDSI Faried Rudiono mengatakan, dominasi atas market share ini merupakan modal utama bagi PDSI yang baru berdiri sejak Juni 2008 untuk mengembangkan usaha non captive market, yaitu di luar Pertamina Group.
Dengan memanfaatkan 41 unit pemboran darat (land rig) yang berkapasitas 250-2000 HP, perusahaan akan melakukan ekspansi rig base untuk mendukung program Pertamina dan pengembangan pasar baru yang meliputi Guaranteed rig availability untuk Pertamina, penambahan revenue dari non captive dan operasi offshore.
“Pengembangan pasar non captive sangat diperlukan oleh PDSI untuk memperkuat bisnis perusahaan. Untuk itu, kami masuk ke dalam berbagai tender jasa pengeboran oleh perusahaan-perusahaan di luar Pertamina Group yang pasarnya masih menjanjikan,” katanya Faried, Minggu (18/5/2014).
Dalam bisnis pemboran onshore dan offshore serta layanan penunjang pengeboran lainnya,lanjut Faried, sebagai besar peralatan PDSI beroperasi di lingkungan anak perusahaan Pertamina.
Saat ini, perseroan mengoperasikan 34 rig berkapasitas 250-1500 HP di Pertamina EP (PEP), 4 unit rig di Pertamina Geothermal Energy (PGE), 2 unit rig di PHE-Medco Tomori, 2 unit rig di PT Pertamina EP Cepu, dan 1 unit Jack Up Rig di PHE-WMO. (lum/Indopos)
JAKARTA – PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), anak perusahaan PT Pertamina kian menunjukkan kiprah positifnya dalam memperkuat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BI Catat Uang Beredar Mencapai Rp 9.175,8 Triliun per November 2024
- Pengumuman, Semua Produk Makanan yang Dijual Wajib Punya Label SNI
- Anggota Dewan ini Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Begini
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan
- Dirjen Laut Ingatkan Pentingnya Koordinasi yang Solid untuk Kelancaran Nataru