Pertamina Geothermal Energy tak Hanya Manfaatkan Panas Bumi untuk Listrik

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Ahmad Subarkah Yuniarto mengatakan pihaknya sudah memulai mengaplikasikan panas bumi untuk pertanian kentang di Garut dan Kamojang.
Dua wilayah tersebut merupakan pembangkit panas bumi milik PT PGE yang beroperasi.
“Keuntungan yang diperoleh petani bisa meningkat sampai 10 kali lipat dibandingkan pertanian konvensional,” ujar Ahmad dalam webinar bertajuk Renewable Energy Invest in Indonesia 2022.
PT PGE membuat tanki berbentuk silinder dengan garis tengah 1,5 meter untuk mensterilisasi Cocopeat, media tanam untuk benih kentang, dari bakteri dan virus.
Sterilisasi dilakukan dengan memanaskan tanki tersebut dengan memanfatkan uap dari PLTP Kamojang.
“Pemanasan Cocopeat sekitar sekitar 4-5 jam,” kata Zamzam Nurzaman, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mustika Hutan, Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menurut Zamzam, sebelumnya mereka memanaskan Cocopeat dengan drum dengan kayu atau gas.
Dengan drum mereka paling banyak hanya bisa memanasi dua karung (60 kg) Cocopeat, sedangkan dengan tanki PT PGE bisa sampai 20 karung (600 kg).
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) membuat tanki berbentuk silinder dengan garis tengah 1,5 meter untuk mensterilisasi Cocopeat.
- Catat Penjualan Tertinggi, PLN IP Berhasil Memasok Listrik 83.082 GWh Pada 2024
- Jelang Mudik, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Pasokan BBM & LPG di Banten
- Pelita Air dan Patra Jasa Ajak Anak-Anak Panti Asuhan Wisata Ramadan di Yogyakarta
- PLN IP Bakal Tambah Pasokan Daya Listrik Lebih dari 2.000 MW
- Genjot Daya Saing UMKM di Pasar Global, Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal & HaKI
- Puing-puing Kilang Pangkalan Brandan dan Pengorbanan Prajurit Genie Pioner