"Pertamina Harus Transparan!"

jpnn.com - JAKARTA - Pertamina dinilai aneh dan tidak transparan dalam menentukan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Salah satu indikasinya, bisa dilihat dari harga jual solar di pasaran.
"Sangat aneh! Solar yang dijual ke pabrik yang notabene tidak disubsidi lebih murah dibanding solar yang dijual di SPBU," tandas anggota Komisi VII DPR, Iskan Qolba Lubis, di Kompleks Senayan, Jakarta, Jumat (28/8).
Politikus PKS ini juga menyoroti harga BBM yang saat ini tak kunjung turun meski harga minyak dunia mengalami penurunan. Oleh sebab itu, dia meminta Pertamina segera menjelaskan harga baru ke publik sesuai dengan perkembangan harga minyak dunia yang turun.
"Jika tidak dijelaskan ke publik, maka akan terkesan ada yang ditutup-tutupi," tuding politikus asal daerah pemilihan Sumatera Utara II tersebut.
Anggota badan anggaran (Banggar) DPR ini berharap pemerintah juga harus merevisi kebijakan subsidi BBM yang telah berjalan. Karena itu berkaitan dengan perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini, baik di level nasional maupun global.
"Pemerintah, ESDM (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral) juga harus merevisi usulan subsidi BBM dan listrik karena terjadinya pengurangan permintaan yang disebabkan perlambatan ekonomi nasional dan global," pungkasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Pertamina dinilai aneh dan tidak transparan dalam menentukan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Salah satu indikasinya, bisa dilihat dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Peluncuran Happy Kijang Menandai Gerakan Menuju Indonesia Bersih, Sehat
- Perkuat Manajemen, GNI Pastikan Operasional Berjalan Normal
- Artajasa Bersama Pelaku Sistem Pembayaran Berkomitmen Perluas Ekosistem Ekonomi Digital Nasional
- PT EDOT Siap Ekspansi ke Pasar Global, Tekankan Pentingnya Inovasi Produk
- Gelar Seminar, PTPN Bahas Peran Strategis Kelapa Sawit Menuju Indonesia Emas 2045
- Bank Mandiri Ciptakan Lingkungan Kerja Inklusif lewat Respectful Workplace Policy