Pertamina Jaga Ketat Kuota BBM
Rabu, 22 Juni 2011 – 07:17 WIB
Karena itu, lanjut Harun, yang harus menjadi perhatian adalah mengapa BBM yang sudah disalurkan sesuai kuota tersebut kurang. Padahal, kuota tersebut sudah disusun dengan asumsi adanya penambahan jumlah kendaraan di masing-masing daerah. "Indikasi menunjukkan, adanya kelangkaan BBM di daerah-daerah tertentu disebabkan karena penyelewengan ke sektor industri, terutama di daerah yang di situ terdapat industri pertambangan dan perkebunan kelapa sawit," ucapnya.
Data Ditjen Migas Kementerian ESDM menunjukkan, hingga akhir Mei 2011, konsumsi Premium mencapai 66,06 ribu KL per hari atau 3,9 persen di atas kuota 63,54 ribu KL per hari. Adapun konsumsi solar sebesar 37,75 ribu KL per hari, atau 5,3 persen di atas kuota 35,85 ribu KL. "Bahkan, di Kalimantan, konsumsi BBM bersubsidi sudah 15 persen melampaui kuota," kata Harun.
Harun menambahkan, petugas Pertamina memang tidak memiliki kewenangan untuk menangkap para oknum yang menyelewengkan BBM bersubsidi ke sektor industri. Karena itu, Pertamina terus meningkatkan kerjasama dengan BPH Migas Kepolisian. "Aparat Pemda harusnya juga ikut membantu memerangi penyelewengan BBM bersubsidi, agar rakyat tidak dirugikan," tegasnya. (owi)
JAKARTA - Antrian panjang masyarakat di berbagai SPBU, khususnya di luar Jawa, tak membuat Pertamina bergeming. Perusahaan migas pelat merah itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 16 November 2024 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Pemerintah Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan
- Lion Parcel dan Indah Logistik Bekerja Sama untuk Perkuat Infrastruktur Pengiriman
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Netzme Luncurkan Sentra QRIS UMKM di Surakarta