Pertamina Kantongi Laba Rp 56,6 Triliun, Kinerjanya tak Perlu Diragukan Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom senior Piter Abdullah menilai positif kinerja impresif Pertamina sepanjang 2022, yang meraup laba bersih USD3,8 Miliar atau setara Rp 56,6 Triliun.
Raihan ini meningkat sekitar 86% dibandingkan realisasi laba tahun sebelumnya.
“Capaian itu membuktikan secara bisnis atau laporan keuangan, kemampuan Pertamina tak perlu diragukan lagi. Hasil kinerja Pertamina memang sangat baik dan sangat layak untuk diapresiasi,” ujar Piter.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute mengatakan capaian positif kali ini bahkan telah melebihi catatan kinerja Pertamina pada masa sebelum terjadinya pandemi COVID-19 pada 2019 lalu.
Prestasi tersebut, menurut Piter, tidak lepas dari kemampuan manajemen Pertamina dalam memanfaatkan momentum kenaikan harga minyak mentah dunia dengan baik, sehingga secara maksimal berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.
Hal ini yang kemudian menjadi penopang solidnya kinerja keuangan perusahaan, baik total revenue maupun net income, termasuk juga penerimaan negara, baik dari segi setoran pajak maupun pembagian dividen.
“Kinerjanya solid. Secara top line, bottom line, juga bagus,” lanjutnya.
Itu sebabnya, lanjut Piter, meski terdapat beberapa evaluasi untuk perbaikan ke depan, termasuk dari segi pengawasan keamanan dan penerapan standard operating procedure (SOP) di lapangan, namun semua pihak memang tidak bisa menutup mata atas prestasi Pertamina.
Prestasi tersebut tidak lepas dari kemampuan manajemen Pertamina dalam memanfaatkan momentum kenaikan harga minyak mentah dunia dengan baik,
- Perjalanan Hidup Jenderal Multitalenta Iwan Bule, dari Sepak Bola ke Pertamina
- Yuk, Transaksi di MyPertamina, Ada Puluhan Promo Spesial Hingga Akhir Tahun
- UMKM Binaan Pertamina Diminati di Indonesia Week Hongkong 2024
- Direksi dan Komisaris Pertamina Dirombak, Simon Gantikan Nicke Widyawati jadi Dirut
- 30 Finalis Startup Terbaik Siap Bersaing Perebutkan Dana Ratusan Juta di Pertamuda 2024
- Reduksi Emisi Capai 1,2 juta Ton C02, Pertamina Sebut Lampui Target Dekarbonisasi