Pertamina Nunggak Rp 21 Triliun
Jumat, 21 November 2008 – 07:15 WIB
Wakil Koordinator Badan Pekerja ICW Ibrahim Fahmi Badoh berharap temuan tersebut bisa ditindaklanjuti. Tujuannya, agar alokasi subsidi BBM 2009 dikoreksi. Dengan begitu, anggaran bisa dialokasikan ke sektor lain seperti kesehatan atau pendidikan. Selama ini, DPR yang menjalankan fungsi anggaran kurang tanggap terhadap berbagai temuan BPK, terutama di sektor migas. Padahal, nilainya sangat signifikan.
Ketika dikonfirmasi, Direktur Keuangan Pertamina Ferederick S.T. Siahaan membantah temuan ICW. ''Nggak mungkin sekali, subsidi sudah diaudit BPK,'' katanya. Dia menambahkan, dalam arus subsidi BBM, memang ada kekurangan atau kelebihan pembayaran. Namun, itu sudah diselesaikan Pertamina dengan Departemen Keuangan.(owi/oki)
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) kembali mengubek-ubek sektor migas. Kali ini, penelusuran ICW menemukan data tunggakan pembayaran laba
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024
- Masih Terima Endorsement Meski Sudah Jadi Pejabat Negara, Raffi Ahmad: Kan Enggak Ada Larangannya
- Anak Muda Indonesia Pendiri Desa Bumi Jadi Pembicara di Diskusi PBB