Pertamina Ogah Beli Etanol Milik PTPN
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkap keberhasilan yang dicapai oleh pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) di Surabaya. Selain memproduksi gula, pabrik tersebut juga memanfaatkan air hasil perahan tebu yang dapat menghasilkan etanol. Yakni bahan bakar terbarukan yang dihasilkan melalui fermentasi.
"Jadi ada pabrik gula yang sudah bisa memproduksi tetesan air gula, tetesan itu namanya molase yang diproses menjadi etanol, yang bisa jadi campuran BBM. Sehingga BBM bisa lebih ramah lingkungan dan bersih," ujar Rini di kantornya, Jakarta, Rabu (3/12) malam.
Bahkan kata Rini, PT Pertamina sudah ditargetkan menggunakan etanol milik PTPN, yang nantinya dapat digunakan dengan mencampurkanya ke BBM. Hanya saja target rencana tersebut hingga kini belum berjalan karena Pertamina enggan membeli etanol milik PTPN.
"Jadi memang sudah ditargetkan, Pertamina itu sebetulnya memang dari semua pemakaian BBM satu persennya harus dicampur dengan etanol. Jadi ini (rencana mencampurkan etanol dengan BBM) sudah bagus, tapi nggak tahu gimana tiap kali mau jual ke Pertamina nggak dibeli-beli sama Pertamina," keluhnya.
Mengenai alasan mengapa Pertamina enggan membeli etanol dari PTPN, Rini mengaku belum tahu penyebabnya secara pasti. Apalagi menurutnya harga yang ditawarkan PTPN dinilai Rini tidak terlampau mahal dan masih wajar.
"Nggak tahu saya (alasan Pertamina), nggak kemahalan buktinya mereka (Pertamina) bisa impor ke Filipina. Harga yang ditawarkan (PTPN) Rp 9 ribu per liternya, tapi memang nanti saya akan cek kenapa," katanya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkap keberhasilan yang dicapai oleh pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru