Pertamina : Pasokan Elpiji Segera Normal Lagi
Hari Ini Dipasok 1800 Metrik Ton
Kamis, 18 Desember 2008 – 21:23 WIB

Pertamina : Pasokan Elpiji Segera Normal Lagi
JAKARTA - PT Pertamina (persero) memasok 1.800 metrik ton (MT) gas elpiji pada Kamis (18/12). Dengan begitu, dalam tiga hari terakhir, Pertamina sudah memasok 49.000 MT untuk wilayah Sumatera dan Jawa. Penambahan stok elpiji itu dimaksudkan untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan akan elpiji 3 kg di wilayah tersebut. Anang juga mengatakan, di pelabuhan Eretan, Jabar, kembali dipasok sebanyak 9.400 MT, namun elpiji itu akan ditransportasikan ke Indramayu. ”Tanker Navigator Aries telah membongkar muatan sebanyak 6.000 MT di Pelabuhan Tanjung Priok dan kemudian disusul oleh kapal Gas Sikousis dan Asian Gas, masing-masing dengan muatan sebesar 1.800 MT. Jumlah total sebanyak 9.600 MT akan mencukupi kebutuhan di seluruh wilayah Jabodetabek,” ujarnya.
Pada 16 Desember 2008, Pertamina suplay elpiji ke pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 6.000 MT. Pasokan itu diperuntukkan bagi masyarakat di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Lalu, untuk wilayah Jabodetabek lagi, Pertamina kembali pasok sebanyak 1.800 MT pada 17 Desember. “Dan pada 18 Desember 2008 ini, Pertamina kembali pasok 1.800 metrik ton juga untuk wilayah distribusi Jabodetabek,” ujar Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Ahmad Faisal, melalui Vice President Communications Anang Noor.
Baca Juga:
Untuk wilayah distribusi Sumatera, Pertamina memasok elpiji melalui pelabuhan Tanjung Uban, Batam. Disana disuplay 20.000 metrik ton. Sementara itu, sebanyak 10.000 MT didistribusikan ke Jawa Barat (ditranportasikan ke Eretan).
Baca Juga:
JAKARTA - PT Pertamina (persero) memasok 1.800 metrik ton (MT) gas elpiji pada Kamis (18/12). Dengan begitu, dalam tiga hari terakhir, Pertamina
BERITA TERKAIT
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April
- Dinas ESDM NTB Sebut STM Masih Eksplorasi dan Patuh Lapor Berkala
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?
- Ekonom: SKK Migas Tidak Berpihak pada Industri Besi dan Baja Nasional
- Ini Langkah Strategis Bea Cukai Memperkuat Peran UMKM dan IKM dalam Ekosistem Ekspor
- Kemnaker Evaluasi Aplikator Transportasi Daring Soal Laporan Pemberian BHR Rp 50 Ribu