Pertamina Perketat Kuota, Solar Langka
Senin, 08 April 2013 – 05:15 WIB
Dengan begitu, secara total konsumsi premium dan solar sudah 10,74 juta kl atau 100,6 persen dari kuota yang ditetapkan. "Saat ini yang kita waspadai adalah solar," sebutnya.
Oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), kuota BBM bersubsidi dibagi per daerah. Artinya, tiap-tiap provinsi sudah ditetapkan kuota selama satu tahun.
Kuota itu lantas dibagi-bagi per bulan sehingga realisasinya bisa dipantau setiap saat. Sehingga, jika realisasi konsumsi di suatu daerah sudah terlampaui, Pertamina langsung melakukan pengetatan agar kuota tidak makin jebol. "Nah, Jawa Tengah ini konsumsi solarnya termasuk tinggi, sekitar 104 persen dari kuota," ujarnya.
Sebagai gambaran, pada 2013 BPH Migas menetapkan kuota BBM bersubsidi jenis solar di wilayah Jateng DIY sebesar 1.878.843 kl. Jumlah ini 4 persen lebih rendah dibanding kuota 2012 yang mencapai 1.947.822 kl. Sepanjang triwulan I 2013, realisasi konsumsi solar sudah tembus 427.881 kl. Rinciannya, konsumsi Januari 145.845 kl, Februari 137.437 kl, dan Maret 144.600 kl.
JAKARTA - Sejak Maret lalu, kelangkaan solar mulai melanda beberapa wilayah. Salah satu kelangkaan yang cukup parah terjadi di Jawa Tengah (Jateng).
BERITA TERKAIT
- Aset TASPEN Capai Rp376,9 Triliun
- Komisi VII DPR Mendukung Bahlil untuk Jadikan Indonesia Lokomotif Ekonomi ASEAN
- Gegara Ajang MotoGP Indonesia 2024, Omzet Pengusaha Lokal Meroket
- Aset MIND ID Tumbuh 57,22 Persen dalam 5 Tahun, Kini Capai Rp 260 Triliun
- Menko Airlangga Bahas Penyelesaian I-EU CEPA dengan Dubes Uni Eropa
- Ekspansi Bisnis, 'DAIKIN Proshop Showroom' ke-38 Hadir di Batam