Pertamina Pertahankan Produksi Premium
Minggu, 07 Desember 2014 – 11:38 WIB

Ilustrasi. FOTO: dok/jpnn
JAKARTA - Usulan penghapusan premium dengan spesifikasi research octane number (RON) 88 direspons PT Pertamina. Menurut BUMN migas itu, ada beberapa alasan pemerintah masih mempertahankan peredaran produk premium. Salah satunya kilang Pertamina yang terancam menganggur jika produk tersebut dihapus.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir menyatakan, pihaknya tidak punya wewenang terhadap keputusan tersebut. Namun, memang ada pertimbangan tertentu dari pemerintah sebelumnya terkait dengan produk premium. Yakni, kilang nasional yang dioperasikan PT Pertamina.
Baca Juga:
''Pemerintah dulu membuat spesifikasi RON 88 dengan mempertimbangkan seluruh aspek. Salah satunya kilang existing Pertamina. Kilang tersebut kan memang memproduksi bahan bakar RON rendah. Kalau tidak ada lagi produknya, kilangnya mau diapakan,'' terangnya di Jakarta kemarin (6/12).
Ali menjelaskan proses produksi RON 88. Menurut dia, tuduhan penurunan kualitas dari Tim Reformasi Tata Kelola Migas tidak benar. Sebab, Pertamina mendatangkan bahan bakar setengah jadi dengan RON 92 untuk menggenjot BBM hasil kilang Indonesia.
JAKARTA - Usulan penghapusan premium dengan spesifikasi research octane number (RON) 88 direspons PT Pertamina. Menurut BUMN migas itu, ada
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang