Pertamina Raih Predikat Global Top Rated Industry, Mampu Pertahankan Tingkat Risiko ESG
jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mampu mempertahankan tingkat risiko lingkungan, sosial dan tata kelola (environmental, social and governance/ESG) pada level medium risk atau risiko sedang di tengah dinamika industri migas.
Pertamina masuk dalam Global 50 Top Rated Industry pada Annual List of ESG yang diterbitkan lembaga rating ESG independen, Morningstar Sustainalytics.
Sustainalytics menilai industri minyak dan gas (migas) sarat akan risiko, baik risiko operasional maupun emisi yang dihasilkan.
Ini menjadi tantangan bagi Pertamina untuk menerapkan berbagai kebijakan dan upaya keberlanjutan.
Karena itu, Pertamina dinilai mampu menjaga risiko ESG di tingkat medium, serta tanpa ada insiden yang berpengaruh signifikan bagi keberlangsungan bisnisnya.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan ESG menjadi fokus Pertamina, sejalan dengan strategi bisnis yang dijalankan, yakni 'Dual Growth Strategy'.
Pada strategi ini, Pertamina menjalankan bisnis eksisting untuk penyediaan energi ke masyarakat Indonesia, di sisi lain meningkatkan inovasi dan penggunaan energi hijau.
"Dengan strategi tersebut, Pertamina berupaya mengelola risiko bisnis, sekaligus berupaya menurunkan emisi dari operasional maupun membuat produk yang lebih ramah lingkungan," kata Fadjar dalam keterangannya, Senin (27/1).
Pertamina masuk dalam Global 50 Top Rated Industry pada Annual List of ESG lantaran mampu mempertahankan tingkat risiko ESG pada level medium risk
- 100 Hari Kabinet Prabowo: Pertamina Berkontribusi Besar Dukung Swasembada Energi
- Presiden Prabowo Resmikan PLTGU Jawa-1, Wujud Hilirisasi dan Transformasi Energi
- Libur Panjang, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Pastikan Stok BBM hingga Elpiji Aman
- Cerita Arief Rahman, Sukses Berdayakan Warga & Buka Lapangan Pekerjaan
- Kinerja Makin Meningkat, MPMInsurance Pertahankan Rating A+
- Pertamina Tegaskan Komitmen Keberlanjutan di Forum Ekonomi Dunia 2025