Pertamina Rugi Rp 4,3 Triliun

Pertamina Rugi Rp 4,3 Triliun
Pertamina Rugi Rp 4,3 Triliun
Kerugian serupa juga terjadi untuk penyaluran BBM bersubsidi. Totalnya mencapai Rp 500 miliar. Kerugian tersebut akibat bertambahnya jumlah kendaraan selama 2011 yang sangat pesat. Hal ini ditambah dengan besarnya perbedaan harga premium dan pertamax. Sehingga membuat masyarakat lebih memilih memakai BBM public service obligations (PSO) tersebut.

’’Pertamina, menyalurkan BBM bersubsidi sebanyak 41,69 juta kiloliter (KL), terdiri atas premium 25,5 juta KL, solar 14,5 juta KL, dan minyak tanah 1,7 juta KL. Jumlah tersebut melebihi kuota yang ditetapkan yaitu 40,36 juta KL. Untuk 2012, kuota BBM bersubsidi hanya 95,6 persen dari realisasi penyaluran BBM bersubsidi 2011. Untuk itu, Pertamina mendesak agar program pengaturan dan pengawasan mutlak dibutuhkan untuk mengontrol volume agar sesuai kuota,’’ jelas Karen.

Menurut Karen, kerena kerugian tersebut membuat laba perseroan cukup tergerus. Tapi, secara keseluruhan Pertamina masih meraih keuntungan Rp Rp20,996 triliun. Angka tersebut belum diaudit. Pencapaian 2011 lebih besar dari laba 2010 yang hanya Rp 16,7 triliun.

Sementara itu, Pertamina menyatakan masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah untuk melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012 terkait pembatasan bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Pertamina mengharapkan ada sebuah aturan teknis yang komprehensif agar dalam pelaksanaannya bisa sesuai dengan harapan.

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mengaku rugi hingga Rp 4,3 triliun pada 2011 akibat pendistribusian elpiji nonsubdidi dan bahan bakar minyak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News