Pertamina Sebut Bioenergi Tidak Akan Ganggu Ketahanan Pangan
jpnn.com, ROMA - Pertamina akan melakukan sejumlah upaya agar ketahanan energi nasional tetap terjaga.
Hal itu dianggap karena berkaitan dengan upaya menjaga ketahanan pangan nasional.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam The FAO (Food and Agriculture Organization) Science and Innovation Forum, yang merupakan bagian dari rangkaian The World Food Forum 2023 di Roma, Italia, Kamis (19/10).
Menurut Nicke, Indonesia memiliki potensi besar dengan sumber daya domestik untuk dijadikan sebagai energi termasuk penggunaan bahan pangan dalam memproduksi bio energi.
“Pertamina memiliki peta jalan bisnis ramah lingkungan salah satunya dengan implementasi biofuel. Biofuel merupakan salah satu kunci dekarbonisasi di sektor transportasi,” kata Nicke.
Penggunaan biofuel yang bersumber dari sawit atau B35 saat ini misalnya, terbukti menurunkan impor bahan bakar minyak khususnya solar.
Selain itu, BBM solar itu bisa meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan bisa menurunkan emisi.
“Estimasi tahun 2022 saja bisa menurunkan emisi setara 28 juta ton CO2,” jelas Nicke.
Pertamima menyebut bioenergi di Indonesia tidak akan mengganggu ketahanan pangan karena yang diproses menjadi energi.
- Libur Natal 2024, Konsumsi Pertamax Naik 21,7 Persen di Sumbagsel
- Keberadaan Satgas Nataru Diyakini Turut Menekan Angka Kecelakaan
- Sepanjang 2024 PHE ONWJ Inisiasi 49 Program CSR
- Ini Langkah Strategis PHE OSES dan RSO PTK Perkuat Keamanan Laut
- Pertamina dan Kementerian ATR/BPN Bersinergi Memperkuat Infrastruktur Energi Nasional
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan