Pertamina Sering Jadi Tumbal Pemilu
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, mengungkapkan bahwa Pertamina kerap menjadi korban dari kepentingan pemerintah, terutama jelang Pemilu. Bahkan Pertamina kerap jadi 'tumbal' dari kekuasaan pemerintah.
"Dari tahun ke tahun berganti pemimpin, Pertamina sudah sering diselingkuhi oleh pemerintah," ujar Said dalam diskusi panel bertema 'Harga Elpiji Naik Salah Siapa'? di Gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta, Selasa (14/1).
Said kemudian menyebut, tahun 2004 Pertamina berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) namun akhirnya ditahan oleh pemerintah supaya jangan naik. Bahkan Pertamina juga dijadikan ajang untuk menaikkan pamor kinerja pemerintahan.
"Tahun 2004 BBM ditahan naik, pokoknya Pertamina sering diselingkuhi setiap pemerintahan jelang Pemilu. Tahun 2009 pengumuman harga BBM turun, itu seolah-olah hasil kerja pemerintah harga BBM bisa turun. Padahal sebenarnya harga keekonomian BBM tinggal seratus rupiah. Jadi Pertamina ini sering jadi korban pemilu, gas enggak boleh naik harga BBM ditahan," bebernya.
Sehingga dia tak heran melihat tingkah laku beberapa menteri yang cuci tangan jika Pertamina berencana menaikkan harga dan unjuk gigi jika menurunkan harga BBM ataupun elpiji.
"Yang seperti itu seringlah, pura-pura enggak tahu kalau harga naik dan langsung paling depan bilang enggak setuju kalau harga naik, ya begitulah," terangnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, mengungkapkan bahwa Pertamina kerap menjadi korban dari kepentingan pemerintah, terutama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semarakkan Literasi di Masyarakat, TBM Bukit Duri Bercerita Gelar Baca Nyaring
- Hampir Separuh Honorer Tidak Kebagian Formasi PPPK 2024, Ya Ampun
- Inilah Syarat Penting Pendaftaran PPPK 2024 Gelombang II, Honorer Harus Gercep
- Masa Pendaftaran PPPK 2024, Honorer Wajib Mewaspadai 2 Hal Ini
- BARAQ Bakal Demo Kedubes AS dan Kantor PBB
- Info Terkini Kasus Video Asusila Guru dan Siswi di Gorontalo, Keluarga Korban Lapor Polisi