Pertamina Sukses Hemat Anggaran Hingga Rp 6 Triliun

"Pertamina melakukan berbagai program penghematan biaya dalam rangka membantu menurunkan beban subsidi Pemerintah," tutur Nicke.
Porsi terbesar dalam produksi BBM adalah biaya pembelian minyak mentah, yang mencapai 92% dari Biaya Pokok Produksi.
Investasi upgrading Kilang Minyak Pertamina dijalankan dalam 4 tahun terakhir ini dan berhasil meningkatkan fleksibilitas minyak mentah.
Artinya, jika selama ini Kilang Pertamina hanya bisa memproses minyak mentah tertentu saja harganya mahal, maka mulai tahun lalu sudah mampu memproses minyak mentah dengan sulfur content lebih tinggi.
Selain itu, efisiensi energi di seluruh area operasional dari hulu ke hilir, juga memberikan penghematan biaya yang signifikan.
“Terobosan pasca-restrukturisasi yang juga signifikan untuk mencapai efisiensi Pertamina Group adalah sentralisasi pengadaan barang dan jasa, serta integrasi dan optimalisasi seluruh aset dari hulu ke hilir,” ungkapnya.
Tidak hanya menghemat biaya, Pertamina Group sukses meningkatkan pendapatan dengan melakukan ekspor produk bernilai tambah tinggi, seperti HVO (D100 berbasis kelapa sawit) dan Low Sulfur Fuel Oil.
Demand dunia terhadap produk-produk low carbon terus meningkat.
PT Pertamina (Persero) melakukan berbagai program efisiensi di tengah kenaikan harga minyak dunia yang berdampak pada biaya produksi BBM.
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Pelita Air dan Elnusa Berkolaborasi dalam Penyediaan Layanan Penerbangan Korporasi
- PertaLife Insurance Bukukan Premi Rp 1,25 Triliun, Kinerja Terbaik Sepanjang Sejarah
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Ribuan UMKM Rumah BUMN Selama Januari-Maret 2025
- Pinang Jordan Thompson, Jakarta Pertamina Enduro Pasang Target Gelar di Proliga 2025
- Hyundai Akan Bangun Stasiun Pengisian Hidrogen di Indonesia, Siap Beroperasi 2027