Pertamina Tak Akan Sendirian Kelola Blok Mahakam
Selasa, 06 November 2012 – 08:53 WIB
Gde meminta banyak pihak jujur melihat kenyataan, bahwa migas merupakan sebuah industri yang sangat streategis. “Tidak saja bagi Pertamina, tapi juga bagi negara. Apalagi sebagian besar pendapatan kita itu masih dari migas. Jadi akan sangat riskan pendapatan negara yang sangat besar, itu dibebani dengan risiko yang tinggi,”ungkapnya.
Oleh sebab itu, BP Migas meyakini jika pun pengelolaan nantinya dipercaya kepada Pertamina, namun perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tidak dapat mengelolanya sendiri. “Karena daerah tersebut merupakan daerah gas yang sangat berbeda dengan minyak. Juga sumur-sumur yang ada sudah tua, sehingga lebih sulit dikelola,”ujarnya.
Fakta lain, modal untuk mengelolanya juga sangat besar. Sebagai gambaran, perusahaan Total saat ini paling tidak mengeluarkan hingga US$ 2 miliar dollar per tahun. Belum lagi Pertamina saat ini juga tengah mengelola sumber-sumber lainnya.
“Jadi sebaiknya berbagi risiko. Sehingga bebannya juga nggak berat sendiri. Total juga melakukan itu,”ujarnya yang menekankan, BP Migas berperan penuh menjamin kepentingan penerimaan negara. Sehingga jangan sampai ketika Blok Mahakam hanya dikelola oleh pertamina, justru penerimaan negara menjadi turun.(gir/jpnn)
BONTANG-Kontak kerja PT.Total E&P Indonesie dalam mengelola sumur gas di Blok Mahakam akan berakhir 2017 mendatang. Meski kembali mengajukan
BERITA TERKAIT
- Perluas Layanan, ACC Buka Kantor Cabang Syariah di Gorontalo
- BTN Gelar Ajang Kompetisi Housingpreneur, Total Hadiah Rp 1 Miliar
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM