Pertamina Tambah Empat Komisaris Baru
Berkah Minyak, Revenue Tembus Rp 400 Triliun
Sabtu, 29 November 2008 – 12:28 WIB
JAKARTA - Kementerian BUMN menyiapkan rencana untuk menggenjot kinerja PT Pertamina. Itu dilakukan dengan memperkuat jajaran komisaris agar pengawasan kegiatan korporasi lebih optimal. Pada 2 Juli 2007 Dirjen Anggaran Depkeu Achmad Rochjadi menggantikan posisi Irnanda Laksanawan. Formasi komisaris Pertamina berkurang setelah Achmad Rochjadi meninggal pertengahan Juni 2008. Pada September lalu Endriartono Sutarto mengundurkan diri. Sehingga komisaris Pertamina tinggal tiga personel.
Men BUMN Sofyan Djalil mengatakan, sebagai perusahaan besar, bisnis Pertamina memang sangat kompleks. ''Karena itu, perlu personel yang benar-benar mengerti bisnis minyak, keuangan, dan korporasi secara umum,'' ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (28/11). Menurut dia, saat ini fungsi komisaris Pertamina memang belum bisa optimal karena kurang personel. ''Saat ini tinggal tiga. Ini jelas kurang,'' katanya.
Pertengahan Desember 2006, Men BUMN (saat itu) Sugiharto melantik lima komisaris Pertamina. Yakni, Endriartono Sutarto sebagai komisaris utama, Umar Said (mantan Sekjen Departemen ESDM), Maizar Rahman (Gubernur OPEC), M. Abduh (komisaris independen), dan Irnanda Laksanawan (Asisten Deputi Urusan Strategis Kementerian BUMN) sebagai komisaris.
Baca Juga:
JAKARTA - Kementerian BUMN menyiapkan rencana untuk menggenjot kinerja PT Pertamina. Itu dilakukan dengan memperkuat jajaran komisaris agar pengawasan
BERITA TERKAIT
- Gebrakan Baru Skincare Lokal dengan Inovasi Sains dan Teknologi
- Begini Capaian 100 Hari Kerja Kementerian BUMN Dalam Mendukung Asta Cita Prabowo-Gibran
- KAI Batalkan 2 Perjalanan Kereta Api Imbas Banjir di Grobogan
- Harga Emas Antam Hari Ini 21 Januari Naik, Berikut Daftarnya
- Eddy Soeparno Sebut Perdagangan Karbon Internasional Pilar Ekonomi Baru Indonesia
- Digitalisasi Pertamina Kunci Efisiensi, Memperkuat Ketahanan dan Swasembada Energi