Pertamina Tambah Pasokan LPG Bersubsidi di 3 Provinsi

jpnn.com - SURABAYA – PT Pertamina menambah pasokan LPG tiga kilogram (kg) di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V menyiapkan tambahan hingga 13 persen dari rata-rata penyaluran normal harian.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan saat Ramadan hingga pasca-Idul Fitri tahun ini. Area Manager Communication & Relation PT Pertamina MOR V Heppy Wulansari mengatakan, berdasar histori saat Ramadan tahun-tahun sebelumnya, permintaan LPG, khususnya LPG bersubsidi, selalu meningkat.
’’Kami lakukan penambahan stok agar masyarakat tetap tenang dan bisa menjalankan ibadah puasa tanpa khawatir kesulitan mencari LPG,’’ ujarnya. Alokasi LPG 3 kg akan ditambah empat persen pada Juni dan 13 persen pada Juli.
Selain itu, Pertamina memastikan harga jual LPG tiga kilogram bersubsidi di lembaga penyalur resmi tetap sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang berlaku di masing-masing wilayah.
Penyalur resmi tersebut, misalnya, pangkalan LPG, SPBU, dan modern outlet. Pengecer tidak termasuk lembaga penyalur resmi LPG dari Pertamina. Hingga kini, jumlah pangkalan LPG Pertamina di wilayah MOR V sebanyak 26.179.
Sementara itu, SPBU yang menjual LPG sebanyak 586 outlet dan modern outlet ada 781. ’’Masyarakat bisa melaporkan ke Pertamina jika menemukan harga LPG 3 kg bersubsidi yang dijual melewati HET yang sudah ditetapkan,’’ lanjut Heppy. (rin)
SURABAYA – PT Pertamina menambah pasokan LPG tiga kilogram (kg) di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi