Pertamina Tancap Gas Produksi Baterai Motor Listrik
Perseroan telah menyiapkan investasi untuk pembangunan pabrik kendati tidak mengungkapkan besaran angkanya.
Heru mengatakan kapasitas pabrik battery cell ditargetkan mencapai 140 GWh berdasarkan potensi nikel di hulu yang mencapai 15 juta ton per tahun.
Produksi sel baterai diharapkan bisa masuk rantai pasok global dan disuplai ke produsen mobil listrik di Eropa, Amerika dan Asia Pasifik.
"Tentu kami akan berpartispasi juga dengan technology provider yang memang sudah menguasai teknologi sekaligus market-nya sehingga ada transfer teknologi dengan kerja sama ini," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Agus Tjahajana menjelaskan rencana peta jalan pengembangan industri baterai kendaraan listrik dan Energy Storage System (ESS) di Indonesia.
Pada 2021, diharapkan sudah ada penyelesaian kerja sama pengembangan investasi baterai kendaraan listrik dan penerapan ESS di PLN.
"Pada 2022, kami akan mulai mencoba membuat baterai dalam skala kecil yang akan kita gunakan, misalnya untuk sepeda motor," kata Agus.
Lantas, fasilitas pengilangan (refinery) direncanakan bisa mulai beroperasi pada 2024. Demikian pula pabrik prekursor dan katoda. Kemudian pada 2025, pabrik cell to pack ditargetkan rampung dan bisa mulai beroperasi.
PT Pertamina (Persero) tengah menyiapkan produksi baterai (battery pack) untuk sepeda motor listrik.
- Pertamina Membukukan Laba Bersih USD 2,66 Miliar hingga Oktober 2024
- Kurangi Emisi Karbon, Pertamina Regional Jawa Tanam 95 Ribu Pohon
- Pertamina International Shipping Tanam 10 Ribu Mangrove
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Gelar UMK Baking Class
- Petani Kopi di Ulubelu Lampung Cuan Jutaan Rupiah Lewat Pemanfaatan Energi Matahari
- Pertamina NRE Raih Gold Rating di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating 2024