Pertamina Turunkan Harga Pertamax Cs, Pengamat: Sangat Tepat

jpnn.com, MEDAN - Pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin menanggapi penurunan harga BBM non-subisdi yang dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga.
Per tanggal 1 Noverber Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
Menurut dia penurunan harga BBM non-subsidi dianggap sangat tepat dilakukan karena mekanisme pasar dan sesuai dengan kebijakan masing-masing badan usaha.
"Ketika harga biaya produksinya keekonomian mengalami penurunan dan harga jualnya sekarang sudah di atas harga keekonomian saya pikir cukup rasional bagi badan usaha melakukan penyesuaian harga BBM Non Subsidi. Ditambah pada oktober kenaikan harga minyak mentah dunia dipicu oleh terjadinya konflik antara Hamas dengan Israel," terang Gunawan, Rabu (1/11/2023).
Menurutnya harga BBM Pertamina untuk yang non subsidi, jika dibandingkan dengan harga dari kompetitor Pertamina terpantau masih lebih kompetitif.
Harga baru yang berlaku untuk provinsi dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 7,5% seperti di wilayah Sumatera Utara.
“Pertamina masih lebih unggul jika membandingkan selisih harga jual BBM-nya. Akan tetapi gambaran fluktuasi harga minyak non subsidi ini harus bisa diterjemahkan bahwa itulah harga keekonomian BBM pada dasarnya,” ungkap Gunawan.
Seperti diketahui, untuk seluruh produk jenis gasoline (bensin) Pertamina mengalami penyesuaian turun harga.
Pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin menanggapi penurunan harga BBM non-subisdi yang dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga.
- Tingkatkan Konektivitas Nasional, Pelita Air Sambut Kedatangan Armada ke-13 Airbus A320
- Scooter Prix 2025 Segera Digelar, Total Hadiah Mencapai Lebih Dari Rp 1 Miliar
- Gubernur Sumsel Letakan Batu Pertama Pembangunan Jembatan Crossing Pipa Pertamina di Desa Benuang, Pali
- Semangat Hari Kartini, Pertamina Dorong Perempuan untuk Berkarya & Salurkan Energi
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Pemegang Saham Pelita Air Kukuhkan Kembali Dendy Kurniawan sebagai Direktur Utama