Pertamina yang Harus Lebih Merdeka
Sebagai langkah pertama, empat lokasi sumur tua mulai direvitalisasi. Kali ini bekerja sama dengan perusahaan swasta dan asing. Setelah percaya diri bahwa sumur tua benar-benar bisa direvitalisasi, tim Pertamina sendiri harus mampu melaksanakan tanpa harus bekerja sama dengan pihak lain.
Saya percaya anak-anak muda Pertamina sanggup membuktikannya. Tim Brigade 300K Pertamina yang dibentuk untuk itu akan bisa mengerjakannya.
Misalnya saja Hermawandi. Dia menemukan teknologi baru yang sederhana untuk revitalisasi sumur tua. Dia namakan teknologi itu: X-Flow. SKK Migas sudah setuju Hermawandi mencobanya di 15 sumur tua di Siak, Riau. Sudah delapan bulan dilakukan.
Hasilnya luar biasa. Sumur yang semula hanya menghasilkan 3 barel minyak mentah per hari bisa meningkat menjadi 60 barel per hari. Kini Hermawandi sudah lebih percaya diri. Dia ajukan lagi untuk bisa dicoba di 50 sumur tua. Izin sedang diajukan ke SKK Migas dan sudah dalam proses persetujuan.
Tapi, 50 dari 5.000 sumur tua masih terlalu sedikit. Pertamina harus mendorongnya lebih agresif. Kalau perlu memfasilitasi agar Hermawandi bisa memproduksi alat-alat X-Flow lebih banyak dan lebih cepat. Agar jangan hanya bisa memproduksi peralatan X-Flow 15 buah sebulan. Dengan perizinan yang juga lebih cepat dan masal.
Kalau 5.000-an sumur tua itu bisa direvitalisasi dengan cepat, dalam setahun kenaikan produksi minyak mentah akan bisa naik sampai 60.000 barel per hari. Satu jumlah yang sangat besar untuk ukuran Indonesia saat ini. Lalu bisa mengurangi impor minyak kita yang rakus akan devisa negara.
Saya percaya Pertamina bisa melakukan itu dengan cepat. Orang teknologi, orang lapangannya, dan orang operasinya tidak boleh kalah dengan orang keuangannya. Saya bangga bahwa Pertamina kini juga sudah bisa jadi contoh untuk kecepatan laporan keuangan. Padahal, di masa lalu laporan keuangan Pertamina sangat terkenal leletnya.
Tahun ini laporan keuangan Pertamina berhasil menjadi yang tercepat di seluruh BUMN. Laporan keuangan tahun 2012 sudah bisa diselesaikan di bulan Februari 2013. Padahal, Pertamina adalah grup perusahaan yang anak-anaknya begitu banyak, yang jaringannya begitu luas, dan yang ragam usahanya dari paling hulu ke paling hilir. Dan skala keuangannya ratusan triliun. Toh bisa menyelesaikan laporan keuangan di bulan Februari.