Pertamini Bukan Bagian Dari Pertamina Lho
jpnn.com - jpnn.com - Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) menilai stasiun pengisian bahan bakar mini (pertamini) sebagai usaha ilegal.
Selain tidak memenuhi unsur-unsur sebagaimana stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), belum ada mekanisme tera dari pemkot untuk pompa pertamini.
Beberapa pertamini kini makin mudah dijumpai di kawasan perumahan. Beberapa menggunakan pompa manual dengan tuas yang diputar.
Beberapa sudah mirip pompa BBM di SPBU. Alat mereka dilengkapi dengan meter jumlah BBM yang dikeluarkan serta indikator harga.
Ketua YLPK Jatim Said Sutomo menyatakan, jika memang tidak ada mekanisme tera maupun aturan yang menaungi pertamini, produsen dan mesin pertamini bisa dianggap melanggar UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
''Menurut saya, pertamini itu ilegal, melanggar hukum dan bisa dipidana,'' katanya.
Malah, menurut Said, pengecer bensin tradisional lebih baik daripada pertamini. Sebab, ukuran pengecer tersebut jelas.
Yakni, botol per botol. Bukan liter. Dengan ukuran yang jelas itu, tera tak perlu dilakukan.
Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) menilai stasiun pengisian bahan bakar mini (pertamini) sebagai usaha ilegal.
- Luncurkan Green Movement UCO, Pertamina Patra Niaga Ubah Minyak Jelantah Jadi Biofuel
- Selamat! 519 Peserta Lulus Pertamina UMK Academy
- Tinjau Kesiapan Satgas Nataru, Menteri ESDM: Allhamdulillah, Kondisi Aman
- Daur Ulang Minyak Jelantah, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Green Movement UCO
- Jelang Nataru, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Terminal BBM & LPG di Banten
- Jaga Kelancaran Pasokan Energi Selama Nataru, PIS Siapkan 326 Armada Tanker