Pertamini Dijadikan Penyalur Resmi, Jual Produk Baru BBM
“Sehari saya bisa habiskan 40 liter premium, dijual Rp8 ribu per liter,” katanya. Dia sendiri biasa beli premium di SPBU pakai jeriken 25 liter.
Selama ini, kata Johan, dia tak menemui kendala apapun karena memang alat Pertamininya dirancang safety.
“Kalau punya saya Pertamini manual, harganya 1 set cuma Rp3 juta dengan kapasitas 5 liter,” sebutnya. Yang mahal itu Pertamini digital pakai listrik sampai Rp15 juta per unit.
Adit (30), pemilik Pertamini di Jl Inspektur Marzuki mengaku senang jika dilegalkan. “Kalau saya jual Pertalite Rp9 ribu per liter dan sehari bisa habis 30 liter,” imbuhnya. Dia pun klaim Pertamininya aman dan tak pernah bermasalah.
Lalu bagaimana respon di daerah? Rozi, warga Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara mengaku di Muratara hanya ada dua SPBU beroperasi.
“Kami jual bensin eceran ini untuk membantu warga. Belinya di SPBU Kecamatan Rupit,” ujarnya. Dia sendiri sehari bisa jual 20-25 liter bensin dengan harga Pertalite Rp9 ribu per liter.
Nah dia pun mendukung pelegalan Pertamini. “Dengan begitu akan memudahkan karena Pertamini bisa masuk sampai pelosok,” lanjutnya. (yun/uni/kms/cj13/dwa/gsm/yud/fad/ce1)
Pertamini sebagai pengecer ilegal BBM (bahan bakar minyak) bakal dijadikan sebagai sub penyalur resmi, menjual produk baru bernama G-Lite.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Begini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Agar Berorientasi Ekspor
- Bank Mandiri Bersama 3 BUMN Salurkan Bantuan bagi Putra Putri TNI & Polri
- Ini Tujuan Bea Cukai Berpartisipasi dalam Program Pemberdayaan UMKM di Indonesia
- Grup RS Siloam Punya Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Mantap! Epson Borong Penghargaan di Ajang Good Design Awards 2024
- Menjelang Munas DEKOPIN, Siapa yang Layak Memimpin?