Pertanian Australia 2015 Terlihat Optimis, Tapi Belum Untungkan Petani dan Warga
Sejumlah pengamat pertanian mengatakan petani akan membayar lebih biaya produksi di tahun 2015, karena nilai pangsa ekspor yang bersaing dengan harga ritel lokal.
Pertumbuhan ekspor kemungkinan akan membuat konsumen Australia membayar lebih mahal untuk produk makanan dalam negeri.
Meski pertumbuhan ekspor ini diharapkan juga dapat menggenjot investasi agribisnis yang lebih besar dan ekspansi pasokan sumber pangan.
Sayangnya, saat pemerintah Australia sedang memuji ekspor sektor pertanian yang dianggap dapat pemimpin ekonomi lewat ekspor, petani malah pesimis soal motif politik yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan pertanian.
Beberapa pihak mengatakan hambatan terbesar bagi pertumbuhan sektor pertanian adalah kondisi politik yang tidak berubah atau bahkan politik yang terbagi.
Di penghujung tahun 2014, kado terbaik bagi para petani Australia adalah nilai dolar Australia yang menurun.
Pertanian Australia didominasi oleh ekspor, dengan komoditas unggulan, seperti gandum, canola, juga hewan ternak untuk pasar luar negeri.
Selain itu beberapa produk premium, seperti daging sapi dan produk bernilai tinggi, termasuk produk susu dan keju juga ikut diekspor.
Sejumlah pengamat pertanian mengatakan petani akan membayar lebih biaya produksi di tahun 2015, karena nilai pangsa ekspor yang bersaing dengan harga
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat