Pertanian Bikin Jatim Memimpin
Selasa, 07 Mei 2013 – 07:32 WIB

Pertanian Bikin Jatim Memimpin
Sementara itu, struktur ekonomi Jatim pada tiga bulan pertama ini tidak berubah. Leading sector masih didominasi sektor perdagangan, hotel dan restoran, industri pengolahan, serta pertanian. "Tiga sektor itu memberikan kontribusi 74,45 persen di antara total perekonomian Jatim," terang Irlan.
Secara nominal, pencapaian PDRB (produk domestik regional bruto) Jatim meningkat, yakni membukukan Rp 267,492 triliun pada kuartal I/2012 dan kuartal akhir 2012 hanya Rp 259,44 triliun. "Kontribusi terbesar PDRB adalah perdagangan, hotel, dan restoran, yakni Rp 81,718 triliun. Kedua adalah industri pengolahan Rp 69,210 triliun. Selanjutnya pertanian Rp 48,170 triliun," ucapnya.
Menurut komponen penggunaan, pengeluaran konsumsi rumah tangga masih tertinggi, yakni Rp 181,89 triliun. Kemudian, diikuti ekspor (Rp 135,64 triliun); impor (Rp 126,37 triliun); dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) Rp 52,7 triliun. "Neraca perdagangan Jatim sejatinya positif. Sebab, kita unggul di perdagangan antarpulau. Meskipun, neraca perdagangan internasional masih defisit 2,2 persen," paparnya.
Pertumbuhan ekonomi Jatim tahun lalu membukukan 7,27 persen. Sementara itu, PDRB telah menembus Rp 1.000 triliun atau tepatnya Rp 1.001,72 triliun. Tahun ini, Pemprov Jatim memproyeksikan pertumbuhan 7,5 persen dengan PDRB lebih dari Rp 1,25 triliun. "Setelah menembus Rp 1.000 triliun, bisa terus melaju dengan cepat," kata Irlan. (dio/c5/kim)
SURABAYA--Jawa Timur mempertahankan prestasi sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tercepat. Publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 253.409 Warga Jateng Manfaatkan Program Pemutihan Pajak, Terkumpul Rp61,9 Miliar
- Dituduh Menelantarkan Anak & Istri, Bambang Wuragil Merespons Begini
- Mbak Ita & Suami Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Suap Proyek di Semarang
- Iskandar Ditangkap Polisi di Ogan Ilir, Ini Kasusnya
- Kawasan Hutan Lindung TNTN Terbakar, Diduga Akibat Pembukaan Lahan Ilegal
- Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung Terkendala Lahan