Pertanian Organik Terkendala Eco-Labeling
Rabu, 03 Maret 2010 – 07:12 WIB

Pertanian Organik Terkendala Eco-Labeling
JAKARTA - Pertanian organik yang sudah mulai diusahakan oleh beberapa pelaku usaha tani di Indonesia ternyata tidak mudah dikembangkan. Pasalnya, tidak mudah bagi petani memenuhi persyaratan eco-labeling. Menteri asal PKS itu menambahkan, pengembangan pertanian organik merupakan salah satu strategi pembangunan yang terus diakselerasikan. "Secara realistis pengembangan sistem pertanian semi organi masih jadi fokus, tapi pertanian organik juga dikembangkan," tambahnya.
Menteri Pertanian, Suswono, usai rapat kerja dengan Komisi IV, Selasa (2/3) malam, mengatakan, bahwa kendala itu dikarenakan ekosistem lahan dan air sudah lama tercemari penggunaan sarana produksi anorganik, terutama pupuk dan pestisida anorganik.
Baca Juga:
"Tuntutan kecukupan ketersediaan pangan, tidak memungkinkan menerapkan pertanian organik secara ekstrem," jelasnya. Pasalnya, kata dia, pengelolaan pertanian organik memerlukan persyaratan budaya kerja yang intensif dan penilaian sistem produksi mulai hulu sampai hilir.
Baca Juga:
JAKARTA - Pertanian organik yang sudah mulai diusahakan oleh beberapa pelaku usaha tani di Indonesia ternyata tidak mudah dikembangkan. Pasalnya,
BERITA TERKAIT
- BPK Diminta Pertimbangkan Revisi UU BUMN terkait Pengawasan Uang Negara
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Senilai Rp 438 Juta
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri
- Ekonom Mewanti-Wanti, Pengelolaan Danantara Jangan jadi Bola Panas
- Telepon Kadishub di Sela Retreat, Agung Nugroho Ingin Tarif Baru Parkir Terealisasi
- Pererat Kebersamaan, MS Glow Ajak Mitra Liburan ke Spanyol