Pertanyaan Aneh Sutopo Purwo Nugroho ke Sahabatnya, di Hari – hari Terakhir
![Pertanyaan Aneh Sutopo Purwo Nugroho ke Sahabatnya, di Hari – hari Terakhir](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/01/01/juru-bicara-bnpb-sutopo-purwo-nugroho-foto-dokuman-jpnncomricardo1.jpg)
Walaupun tidak sedikit yang kagum pada si pintar dan alim itu. ”Beliau itu kan pintar sekali ya. Jadi kelasnya selalu A1 terus” tutur Atik.
Meski tampak pendiam dan tidak neko-neko, Sutopo punya banyak sekali teman. Semuanya merasa kehilangan begitu ada kabar Sutopo meninggal dunia. Keluarga banjir ucapan dukacita dari mereka yang mengaku teman SMA, SMP, maupun kuliah.
Atik menuturkan, beberapa minggu lalu, saat mendengar Sutopo dirawat di Guangzhou, dirinya menyempatkan berkirim pesan singkat melalui WhatsApp. Menanyakan kabarnya. Hanya, pesan itu tak pernah terbalas.
Sejak Sutopo dirawat di Tiongkok, memang ratusan orang mengiriminya pesan menanyakan kabar. Namun, hanya beberapa orang spesial seperti Yoyok yang masih bisa berkomunikasi dengan sang pahlawan informasi kebencanaan itu.
Di minggu-minggu terakhirnya, Yoyok ingat bahwa Sutopo sudah perlahan-lahan kehilangan pikirannya. Dia sempat bertanya kepada Yoyok pertanyaan aneh seperti ”Bro, kira-kira kalau ada tsunami, Boyolali kena nggak, ya?”
Sebuah pertanyaan yang seharusnya lebih dari mampu untuk dijawab Sutopo sendiri. ”Tandanya pikirannya sudah tidak fokus lagi,” tutur Yoyok.
BACA JUGA: 17 Nama Tokoh Muda di Bursa Calon Menteri, Ada Bos Bukalapak
Lima hari lalu Yoyok kembali berbalas pesan dengan Sutopo. Sang sahabat dengan gembira mengabarkan bahwa benjolan di tengkuknya sudah kempis dan menghilang. Sebuah kemajuan. Tapi, bagi Yoyok, kabar tersebut meresahkan.
Yoyok ingat bahwa di minggu – minggu terakhir sebelum meninggal dunia, Sutopo Purwo Nugroho sudah perlahan-lahan kehilangan pikirannya.
- Banjir di Makassar, 2.164 Warga Mengungsi
- Kondisi Bencana di Indonesia: Angin Kencang hingga Banjir Melanda Ratusan Rumah
- Longsor & Banjir di Pekalongan, BNPB Minta Pemda Siapkan Penanganan Pascabencana
- 16 Orang Tewas dalam Insiden Longsor di Pekalongan
- 629 Karhutla Terjadi di Indonesia Sepanjang 2024
- 3 Orang Tewas dalam Bencana Longsor di Tarakan