Pertanyaan Kuat Ma'ruf Memicu Pengunjung Sidang Tertawa, Riuh

Sebelumnya, Reni yang notabene Ketua Umum Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR) mengungkapkan Kuat Ma’ruf kurang cerdas.
Reni menuturkan tingkat kecerdasan Kuat Ma'ruf tergolong di bawah rata-rata dibandingkan dengan orang-orang seusianya.
"Jadi, Bapak Kuat Ma'ruf lebih lambat dalam memahami informasi dan menyesuaikan diri dari tuntutan lingkungan," ujar Reni saat dihadirkan sebagai ahli pada persidangan terhadap Ferdy Sambo c.s. di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (21/12).
Meski memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, Kuat Ma’ruf punya potensi memahami keadaan di lingkungan sekitarnya.
"Belum tentu langsung paham, tetapi mengandalkan pola yang dia pahami dan kemudian mengandalkan nilai-nilai moral yang dimiliki. Jadi, ini moralnya baik," kata Reni. (cr3/jpnn)
Kuat Ma'ruf mengajukan pertanyaan saat persidangan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Pertanyaan sopir keluarga Ferdy Sambo mengundang tawa.
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama
- Ternyata Brigadir Ade Kurniawan Sudah Lama Rencanakan Pembunuhan Terhadap Bayi 2 Bulan
- Pembunuh Sadis di Dumai Ditangkap Beberapa Jam setelah Kejadian, Ini Motifnya
- Buronan Kasus Pembunuhan Tertangkap setelah Bikin Keributan
- Sidang Putusan Perkara Pembunuhan Ricuh, Ini Masalahnya
- Mayat di Kali Malang Ternyata Sopir Taksi Online Korban Pembunuhan
- Sempat Dicopot Gegara Kasus Sambo, Kombes Budhi Kini Dapat Promosi Bintang