Pertanyaan Rakyat Setelah Iuran BPJS Kesehatan Naik, Iki Karepe Piye Pak Jokowi?
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo menilai publik akan meragukan keberpihakan pemerintah era Joko Widodo (Jokowi) ke rakyat kecil, karena menaikkan iuran BPJS Kesehatan.
Publik, kata Karyono, tentu tidak terima alasan apa pun yang diungkapkan pemerintah, untuk menaikkan iuran BPJS Kesehatan.
"Ini akan mengusik perasaan banyak orang dan bertanya-tanya dalam hati, lho iki karepe piye pak Jokowi?" kata Karyono dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Kamis (14/5).
Menurut Karyono, publik tentu bakal kecewa dengan Jokowi atas kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
Terlebih lagi, iuran itu naik pada saat rakyat merasa susah akibat terdampak pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19).
"Pamor Jokowi berpotensi menurun drastis di periode kedua pemerintahannya. Para pembantu presiden perlu ditertibkan agar tidak menjadi beban presiden terus menerus," ucap dia.
Seharusnya, kata Karyono, pemerintah dapat melihat substansi putusan Mahkamah Agung (MA) bernomor 7/P/HUM/2020, sebelum menaikkan iuran BPJS Kesehatan.
Putusan MA itu yakni membatalkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan yang mengatur kenaikan iuran BPJS Kesehatan pada Januari 2020.
Iuran BPJS Kesehatan naik pada saat rakyat merasa susah akibat terdampak pandemi covid-19.
- Habiskan Rp 1,9 Triliun, Penyakit Ginjal Dinilai Jadi Beban BPJS Kesehatan
- Indonesia Re-BPJS Kesehatan Bahas Pencegahan Kecurangan Klaim dan Penanganan Fraud
- Prabowo Terbuka Bila Jokowi Masuk Gerindra, tetapi Tak Mau Memaksa
- 21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat
- Lestari Moerdijat Minta Peran Pemda Ditingkatkan dalam Penanggulangan Kanker Payudara
- RS Hasan Sadikin Berusia 101 Tahun, Menkes Budi Titip 3 Pesan Penting Ini