Pertanyakan Cepatnya Investigasi Komdis

Pertanyakan Cepatnya Investigasi Komdis
Pertanyakan Cepatnya Investigasi Komdis

jpnn.com - JAKARTA-Klub Indonesia Premier League (IPL) Pro Duta menyatakan bahwa indikasi yang ditujukan komisi disiplin (Komdis) PSSI kepada mereka jika terlibat match fixing perlu dipertanyakan.

Untuk itu, mereka menjelaskan dan menyebutkan beberapa hal yang harusnya dilihat terlebih dulu sebelum menuduh adanya permainan di playoff IPL.
    
CEO Pro Duta Wahyu Wahab menjelaskan mengenai cara kerja early warning system (EWS), lebih ditentukan kepada handicap yang dijual oleh rumah judi. Dengan begitu, lanjut dia, semakin populer pertandingan, sehingga makin banyak pemasang taruhan.
    
Dari sini, lanjut dia, EWS akan melakukan variance analysis antara handicap dan real skor untuk menguji validitasnya. Hasil analisis ini menjadi input untuk analisa lanjutan sampai cukup kesimpulan untuk mengatakan suatu pertandingan berperilaku lain atau terindikasi match fixing.  
   
 "Seberapa besarkah pasar playoff IPL sehingga banyak rumah judi memberikan prediksinya?," kata dia.
    
"Dari tahap kesimpulan, barulah masuk ke tahap investigasi. Pengalaman FIGC (federasi sepak bola Italia) dalam mengungkap suatu match fixing membutuhkan waktu panjang," tambahnya.
    
Karena itu, saat disinggung terkait rencana Komdis untuk membeberkan bukti-bukti match fixing hasil penelusuran mereka, dipertanyakan Wahyu. Sebab, belum beberapa lama, tiba-tiba muncul pernyataan akan dibeberkan seluruhnya.
    
"FIGC saja butuh waktu lama, tentunya tidak dalam hitungan hari (seperti Komdis PSSI)," ucapnya.
    
Dia pun bingung, pasalnya, yang menjadi sasaran adalah pertandingan antara tim yang kuat melawan tim yang memang lemah di IPL. Bagi dia, wajar jika kemudian tim yang kuat menang besar.
    
"Di rangking IPL (sebelum dihentikan) kami runner up , Bontang dan PSLS adalah peringkat 9 dan 10. Di kompetisi kami bisa menang lawan mereka, sedangkan di playoff mereka tampil lebih buruk lagi, sehingga wajar kita bisa menang besar," tegas dia.
    
Dia meminta masyarakat mencermati hasil pertandingan pada playoff IPL, sebab banyak pertandingan berakhir dengan skor besar antara klub sejatinya di IPL kualitas mereka tak beda jauh. Misalnya peringkat Persijap dengan PSLS tidak beda jauh, tapi Persijap juga menang besar di playoff.
    
"Herannya, ini tidak menjadi pertanyaan bagi Ketua Komdis, tapi yang menjadi pertanyaan ketika tim papan atas seperti kami mengalahkan tim papan bawah dengan skor besar," tandansya.
    
Sementara itu, ketua Komdis Hinca Panjaitan urung menyampaikan data-data terkait dugaan dan indikasi bahwa ada match fixing di playoff IPL . Rencananya, dia akan membeberkannnya kemarin (4/11).
    
Sayang, saat dikonfirmasi mengenai batalnya rencana ini, dia tak kunjung menjawab. Pesan singkat maupun panggilan tak dijawabnya. Padahal, pesan singkat sudah dibaca dan saat ditelepon terdengar nada panggilan. (aam/ko)

Pembelaan Pro Duta

Sebagaimana kita ketahui, kompetisi IPL, meskipun bertentangan dengan MoU dan KLB Borobudur 2013, dihentikan oleh PSSI dan playoff dirancang dan dilaksanakan untuk mendapatkan juara IPL.  Definisi match-fixing dalam arti luas dapat diuji melalui playoff IPL itu sendiri yang dirancang oleh PSSI.  

1. Sporting merit adalah inti daripada sebuah kompetisi; tanpa sporting merit, Semen Padang sudah diasumsikan menang atas siapapun lawannya dari peserta playoff IPL sehingga Semen Padang dinyatakan lolos dengan wildcard.  
2. Fair play dan sportivitas menjadi fondasi daripada suatu kompetisi sehingga setiap peserta mendapatkan peluang yang sama untuk memenangkan suatu pertandingan. Filosofi level playing field terlihat dari sistem Home and Away dan tempat netral dalam suatu turnamen.  Kita saksikan bahwa Persijap Jepara dan Persiba Bantul berperan selaku tuan rumah dalam playoff IPL.  
3. Apabila kita lihat perangkat pertandingan yang memimpin pertandingan playoff, mereka berasal dari ISL.  
4. Tayangan langsung hanya dapat dilihat pada beberapa pertandingan playoff di grup L namun, sepengetahuan kami, tidak ada tayangan live di grup K.   
5. Pro Duta berkirim surat ke PSSI guna meminta pertandingan terakhir dilaksanakan pada jam yang sama. Tapi tidak ditanggapi.
6. Hasil kompetisi IPL yang dihentikan menempatkan Pro Duta pada ranking 2. Dengan absennya Semen Padang, Pro Duta boleh dikatakan sebagai peserta dengan seed (unggulan) 1. Sementara itu kedua tuan rumah berada di posisi 6 dan 7 dan PSLS dan Bontang berada di posisi 9 dan 10.
7. Ketua Komdis telah memberikan hukuman diskualifikasi kepada klub IPL yang sering kalah WO sehingga keikutsertaan klub-klub IPL di playoff mungkin saja sekadar menghindari hukuman yang sama. Perlu diingat 3 dari 5 peserta (60%) di setiap grup lolos ke tahapan berikut.  

 


Berita Selanjutnya:
Sinyal Emas Maraton Lepas

JAKARTA-Klub Indonesia Premier League (IPL) Pro Duta menyatakan bahwa indikasi yang ditujukan komisi disiplin (Komdis) PSSI kepada mereka jika terlibat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News