Pertarungan Rupiah dan USD Sengit, Bagaimana Pergerakan Nilai Tukar Hari Ini?
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah hari ini, Rabu pagi (3/8) dibuka melemah delapan poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 14.897 per USD.
Kurs rupiah hari ini melemah lantaran pasar menunggu rilis data pertumbuhan ekonomi pada akhir pekan.
Adapun sebelumnya mata uang Garuda ditutup Rp 14.889 per USD.
"Pasar masih menunggu publikasi data PDB yang akan dirilis Jumat besok, yang kami perkirakan akan tumbuh cukup tinggi, lebih baik dari kuartal I 2022," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada kuartal I 2022 tumbuh tinggi 5,01 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) karena pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat.
Pada kuartal IV 2021 perekonomian Indonesia juga berhasil tumbuh 5,02 persen (yoy) setelah pada kuartal III sangat tertekan akibat merebaknya pandemi COVID-19 varian Delta yang hingga menyebabkan gelombang kedua.
Di sisi lain, lanjut Rully, USD saat ini cenderung masih melemah terhadap mata uang negara-negara lain.
"Pelemahan USD emang masih dipengaruhi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga yang less aggresive oleh The Fed (bank sentral AS)," ujar Rully.
Pergerakan rupiah hari ini masih cukup baik karena didukung baik sentimen dari dalam negeri maupun sentimen global.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin