Pertempuran di Pulau Ular Bukti Kegagalan Rusia dalam Perang Ukraina
Kampanye militer Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina tidak berjalan sesuai rencana karena terganggu oleh masalah logistik dan moral prajurit yang menyusut.
Akibat kesalahan perhitungan, para pengamat menyebut pasukan Rusia telah meninggalkan tujuan awal berupa pendudukan skala besar, demi memperkuat cengkeraman mereka di wilayah Donbas timur.
Kesalahan langkah ini dianggap memalukan bagi Presiden Putin yang membanggakan kekuatan militernya.
Presiden Putin mengalokasikan 65 miliar dolar AS untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya pada 2019. Jumlah ini mencapai 4 persen dari PDB Rusia.
Meski anggaran dan jumlah pasukan Rusia ini kecil dibandingkan dengan negara Barat seperti Amerika Serikat, namun kekuatan tersebut jauh melampaui kemampuan Ukraina pada awal perang.
Tapi pasukan Ukraina yang didukung oleh wajib militer dan tentara sukarelawan dari berbagai negara, tampaknya telah menang beberapa kesempatan.
Pukulan memalukan paling awal bagi pasukan Rusia terjadi pada hari pertama pertempuran, yang kemudian menjadi simbol perlawanan Ukraina.
Pertempuran Pulau Ular
Beberapa jam setelah Rusia mengirim pasukannya melintasi perbatasan dan memulai serangan udara yang menargetkan kota-kota besar pada 24 Februari, penjaga perbatasan Ukraina di sebuah pulau kecil 300 kilometer sebelah barat Krimea menerima sebuah pesan.
Kampanye militer Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina tidak berjalan sesuai rencana karena terganggu oleh masalah logistik dan moral prajurit yang menyusut
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata