Pertemuan Cak Imin dan Kiai Said Hal Biasa dalam Tradisi NU

jpnn.com, JAKARTA - Pertemuan antara Ketua PB NU Kiai Said Aqil Siradj dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar tak perlu dibesar-besarkan. Apalagi diseret-seret ke ranah politis.
Demikian dikatakan Imdadun Rahmat, selaku Direktur SAS Institute melalui sambungan telepon, Senin (19/3). Menurutnya, pertemuan antara kedua nahdliyin itu adalah hal biasa saja dalam tradisi NU.
"Begini lho, Kiai Said adalah guru bangsa, dan Cak Imin itu aset bangsa. Dalam NU, tradisi sungkem itu biasa. Pertemuan itu harus dimaknai secara tulus. Bahwa Cak Imin sebagai santri sungkem kepada kiainya, yakni Kiai Said," papar Imdadun.
Ketika disinggung terkait dukungan Kiai Said kepada Cak Imin, Imdadadun juga menyebutnya sebagai hal yang biasa.
"Kepada teman-teman wartawan untuk tidak framing pertemuan di Cilacap secara politis. Sebagai seorang kiai yang diminta pendapatnya oleh santri, harus mendukung. Misalnya besok-besok Pak Mahfud MD meminta restu maju cawapres, pasti Kiai Said juga mendukung," lanjut Imdadun.
Direktur SAS-Institute juga menekankan bahwa pertemuan di Cilacap jangan dimaknai secara organisasional antara ketum PB-NU dan ketum PKB.
"Pertemuan itu murni kultural antara sosok kiai yang disungkem oleh santrinya. Lebih-lebih derajat seorang kiai harus berdiri di atas kepentingan bangsa dan negara," tutup Imdadun Rahmat. (dil/jpnn)
Pertemuan antara Ketua PB NU Kiai Said Aqil Siradj dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar tak perlu dibesar-besarkan. Apalagi diseret-seret ke ranah politis
Redaktur & Reporter : Adil
- Munas IKA PMII Dibuka, Cak Imin: Inilah Kami, Wahai Indonesia
- Luncurkan Buku Manajemen Haji, Cak Imin Sampaikan Usulan Penting
- Efisiensi Anggaran, Cak Imin Tegaskan Tidak Ada Pemotongan Bansos
- Sepertinya Reshuffle Kabinet Merah Putih Bukan Isapan Jempol
- Gugatan Ghufron Ditolak, Cak Imin Tak Perlu Ganti Rugi
- Ketemu UAS, Cak Imin Optimistis Abdul Wahid jadi Gubernur Riau