Pertemuan dengan Mahfud MD Jadi Pembuktian Ganjar Tak Sekadar Petugas Partai
jpnn.com, JAKARTA - Pertemuan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dinilai sebagai peristiwa politik nasional yang mempunyai arti mendalam.
Pengamat sosial politik kebangsaan Ir. Djuni Thamrin, M.Sc, Ph.D mengatakan masyarakat melihat konsistensi dan persistensi dalam sikap Ganjar tersebut.
"Karakter penting kepemimpinan nasional. Karakter itu harus ada dan perlu ada dalam diri seorang pemimpin bangsa besar di Indonesia. Presiden Soekarno dan wakilnya Mohamad Hatta juga telah menunjukan hal tersebut," ujar Djuni di Jakarta, Senin (11/9).
Menurutnya, sikap itu dibutuhan untuk membantu Indonesia melewati masa-masa sangat krusial.
"Setelah negara ini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo yang telah membawa kemajuan secara massif di berbagai bidang. Pertemuan Ganjar dan Mahfud MD menjadi sangat penting bagi keberlanjutan perjalanan negara dan bangsa Indonesia, " katanya.
Djuni mengatakan bahwa pertemuan itu juga menggambarkan bahwa Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP bukan hanya sebagai petugas partai.
Namun, mempunyai inisiatif dan ruang kebebasan dalam menjajaki calon wakil presiden yang akan berjuang bersamanya di pemilu yang akan datang.
“Sangat jelas independensi Ganjar sebagai calon Presiden dari PDIP untuk membuka ruang dialog dan pertemuan dengan berbagai pihak yang dapat bekerja sama di masa mendatang dalam membawa bangsa ini maju. Image sebagai petugas partai yang hanya dikendalikan oleh DPP Partai menjadi tidak terbukti," beber Djuni.
Pertemuan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dinilai sebagai peristiwa politik nasional yang mempunyai arti mendalam.
- Kesejahteraan Umum Tercapai Melalui Pola Hidup Sehat, Hasto: Bukan ke AS Beli Roti Rp 400 ribu
- Prabowo Janji Tak Intervensi Pilkada, Ronny: Kader PDIP Jangan Ragu Sikat Aparat Nakal
- Targetkan Kemenangan, Sekjen PDIP Ingatkan Megawati Dinggembleng di Yogyakarta
- Hadir Konsolidasi PDIP di Yogya, Hasto: Pilkada Momentum Mengubah Peta Politik
- Putusan Mardani Maming Sesat Hukum, Mahfud Md: Kejaksaan Harus Buka Lagi Perkaranya
- Prabowo Biayai Retret Pakai Duit Pribadi, Yulius PDIP: Mengacaukan Tata Kelola Negara