Pertemuan G-20 Tak Membawa Perubahan
Selasa, 18 November 2008 – 17:53 WIB
JAKARTA - Pertemuan kepala negara-negara anggota G20 yang baru saja berakhir terbukti tidak menghasilkan perubahan mendasar terhadap tata ekonomi dunia. Bahkan, rekomendasi cenderung untuk mengokohkan sistem kapitalisme pasar bebas dan memperkuat peran IMF, Bank Dunia, dan WTO dalam menangani krisis global.
"Rekomendasi tersebut bertentangan dengan desakan masyarakat dunia untuk merombak total atau bahkan membubarkan Institusi Bretton Wood," tegas Koordinator Koalisi Anti Utang (KAU), Dani Setiawan, Rabu (18/11), menyikapi hasil pertemuan G-20. Dijelaskan Dani, IMF dan Bank Dunia terbukti berkali-kali gagal dalam menjalankan mandatnya untuk menjaga stabilitas keuangan global dan memperburuk krisis lewat resep generik Structural adjustment program di Negara-negara Asia, Afrika dan Amerika Latin. Alih-alih bertanggung jawab terhadap kegagalannya tersebut, Lembaga ini selalu mengambil untung dari krisis yang terjadi, lewat penyaluran utang baru.
Baca Juga:
“Komitmen G20 untuk mendukung program pinjaman jangka pendek IMF melalui fasilitas likuiditas dan dukungan program dari IMF hanya akan memperpuruk negara Selatan termasuk Indonesia dalam jerat
utang baru," tegas Dani.
Baca Juga:
Dia juga menyatakan bahwa rekomendasi ini bertentangan dengan semangat untuk merombak total lembaga Bretton Wood. Institusi Bretton Wood seperti IMF dan Bank Dunia terbukti gagal dan sudah seharusnya dibubarkan. Khusus bagi Indonesia, lanjutnya, penegasan terhadap sistem kapitalisme pasar bebas oleh Negara G20 secara prinsip bertentangan dengan prinsip Demokrasi Ekonomi yang dianut dalam konstitusi Undang Undang Dasar 1945. "Jika tidak hati-hati, keikutsertaan Indonesia dalam kesepakatan tersebut justeru merupakan bentuk pengingkaran terhadap konstitusi."
JAKARTA - Pertemuan kepala negara-negara anggota G20 yang baru saja berakhir terbukti tidak menghasilkan perubahan mendasar terhadap tata ekonomi
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Dipastikan Hanya 25% yang Lulus PPPK, tetapi Jangan Ada PHK, Tolong Teken SK Honorer
- Polda Kalteng Ungkap Peran Pelaku H di Kasus Polisi Tembak Warga, Ternyata
- Seleksi PPPK 2024: 2 Kategori Honorer Dipastikan Aman, Gaji Berbeda
- Debitur Diduga Dikriminalisasi Bank Daerah, 8 Tahun Jadi Tersangka
- Pejabat Usul Moratorium Mutasi PNS & PPPK Mulai Berlaku Awal 2025
- Yasonna Mengaku Tak Ditanya Soal Keberadaan Harun Masiku saat Diperiksa KPK