Pertemuan Megawati dan Nadiem Dikaitkan Isu Reshuffle, Hasto PDIP Bereaksi Begini
"Politik pendidikan untuk meletakkan landasan kebudayaan bagi kemajuan bangsanya melalui penguasaan iptek, politik pendidikan yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa," kata Hasto.
Oleh karena itu, lanjut Hasto, dialog tersebut bertujuan untuk kepentingan kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan nasional bangsa.
Hasto mengatakan tema yang dibahas dalam pertemuan itu dimulai dari politik pendidikan, pentingnya Pancasila, budi pekerti, serta kebudayaan.
Megawati, lanjut Hasto, berulang kali menekankan pentingnya pendidikan karakter, nasionalisme, gotong royong, dan pengenalan Indonesia yang begitu plural.
"Jadi, bukan hanya aspek kognitif saja. Ibu Mega juga banyak menceritakan pengalamannya ketika oleh Bung Karno diminta belajar di Perguruan Cikini yang didirikan oleh para pejuang perempuan," kata dia.
Hasto melanjutkan, jika kemudian ada yang mengaitkan dengan isu reshuffle kabinet, maka hal itu kesimpulan yang keliru.
Sebab, PDI Perjuangan selalu memegang prinsip bahwa reshuffle hanya terjadi atas keputusan Presiden Jokowi.
"Pertemuan tersebut tidak membahas hal itu. Karena persoalan pendidikan sebagai dasar kemajuan bangsa merupakan hal yang fundamental," kata dia.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa keliru apabila ada pihak yang menyimpulkan pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Nadiem Makarim membahas isu reshuffle kabinet.
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum