Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan G20 Sukses Digelar, Menaker Ida: Terima Kasih Bali!
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berhasil menyelenggarakan serangkaian pertemuan tingkat pejabat senior hingga Menteri Ketenagakerjaan G20 sepanjang 2022.
Hasil dari berbagai pertemuan yang telah terlaksana tersebut diharapkan dapat mendorong kebangkitan dunia ketenagakerjaan secara bersama-sama.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan dari sisi substansi Kemnaker selalu focal point Presidensi G20 Indonesia bidang ketenagakerjaan berhasil menggelar enam kali pertemuan G20 Employment Working Group (EWG) yang berlangsung sejak 8 Maret hingga 13 September 2022.
Hasil pembahasan forum EWG kemudian menjadi bahan pembahasan G20 Labour and Employment Ministers Meeting (LEMM) yang menghasilkan lima dokumen penting.
"Keseluruhan isu yang kami bahas dan sepakati merupakan upaya dalam mewujudkan Improving the Employment Condition to Recover Together," kata Menaker Ida Fauziyah melalui siaran pers Biro Humas Kemnaker, Kamis (15/9).
Tema tersebut, lanjut Menaker Ida, sejalan dengan tema Presidensi G20 Indonesia, yakni Recover Together, Recover Stronger yang dapat tercapai.
Dari sisi teknis, rangkaian pertemuan G20 EWG dan G20 LEMM membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi Presidensi G20 yang baik.
Dia pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, baik anggota G20, negara undangan, organisasi-organisasi internasional, dan engagement groups.
Menaker Ida Fauziyah secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Pemprov dan masyarakat Bali atas sukses digelarnya pertemuan Menteri Ketenagakerjaan G20
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara
- Sherpa Indonesia jadi Pemimpin Perundingan Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil
- Kronologi Anak Drummer Matta Band Meninggal Dunia di Bali
- Raker dengan Komisi IX DPR, Menaker Yassierli Paparkan Arah Kebijakan Ketenagakerjaan
- HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global
- Resmi Jabat Menaker yang Baru, Yassierli Sebut Ketenagakerjaan Bukan Hanya Soal Buruh