Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara Bikin Bangga
jpnn.com, SURABAYA - STIE Perbanas Surabaya kembali menggelar wisuda periode pertama tahun 2017 di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (13/5).
Sebanyak 475 wisudawan mengikuti rapat terbuka senat dengan agenda tunggal wisuda untuk prodi D3, S1, dan MM yang dipimpin langsung oleh Ketua STIE Perbanas Surabaya Dr. Lutfi, SE., M.Fin.
Dari 475 wisudawan ini terdiri dari satu orang Program Studi (Prodi) Diploma III (D3) Akuntansi, dua orang dari Prodi D3 Keuangan dan Perbankan, 224 orang dari Prodi Sarjana (S1) Manajemen, 226 dari Prodi S1 Akuntansi, dan 24 orang dari Prodi Magister Manajemen (MM).
Dalam sambutannya, Lutfi mengungkapkan rasa bangganya terhadap para wisudawan yang berhasil lulus dengan predikat membanggakan. Karena sebagai perguruan tinggi yang telah terakreditasi A, STIE Perbanas Surabaya ingin terus meningkatkan mutu dan menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya.
“Semoga apa yang kalian pelajari selama di kampus dapat kalian bawa hingga nanti ke dunia kerja. Tetap menjunjung dan membawa nama baik almamater,” katanya seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Minggu (14/5).
Keikutsertaan sepuluh mahasiswa pada program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (Permata) di Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Lampung, Universitas Pendidikan Nasional Bali, dan STIM Nitro Makassar semakin membuat bangga Lutfi dan segenap sivitas akademika berjuluk green campus ini.
“STIE Perbanas Surabaya menjadi satusatunya perguruan tinggi swasta dari Kopertis 7 Jawa Timur yang mengikuti pertukaran mahasiswa dengan mahasiswa perguruan tinggi lain selama satu semester,” tambah Lutfi.
Sementara itu, pada wisuda periode pertama tahun 2017 STIE Perbanas Surabaya, mahasiswi Prodi S1 Akuntansi yaitu Rahayu Putri Agustina berhasil mendapatkan gelar wisudawan terbaik.
STIE Perbanas Surabaya kembali menggelar wisuda periode pertama tahun 2017 di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (13/5).
- Maspion Agresif Garap Pasar Amerika Serikat
- Cobaan Begitu Berat, 10 Tahun Hadapi Dosen Killer di Jerman, Pulang Digugat Cerai
- Ketika Istri Berlagak bak Ratu, Anak Akhirnya Ditelantarkan
- Ketika Ibu Disebut Kurang Ajar, Istri pun Marah Sampai ke Pengadilan
- Kisah Sunan Ampel dan Masjid Rahmat yang Dibangun Semalam
- Karma Menanti, Sukses Pisahkan Menantu, Kini Terancam Dicerai Suami