Pertumbuhan Bisnis Inti BII Menguat
Rabu, 02 Februari 2011 – 16:18 WIB
Ridha Wirakusumah, Presiden Direktur dan CEO BII mengatakan bahwa tren pertumbuhan meningkat yang telah dicapai pada 2010 merupakan hasil kerja keras sejak pertengahan tahun 2009, dalam memperbaiki basic fundamental dan membangun fondasi yang kuat. "Saya senang, BII telah memperkuat momentum pertumbuhan, meskipun masih banyak yang harus kita capai untuk mewujudkan pertumbuhan bisnis yang lebih besar dan meningkatkan pangsa pasar," katanya.
Baca Juga:
Pendapatan bunga bersih BII meningkat 19 persen (YoY) dari Rp 2.997 miliar pada Desember 2009 menjadi Rp 3.568 pada Desember 2010. Namun demikian, di tengah ketatnya persaingan pada industri perbankan dan acuan tingkat suku bunga Bank Indonesia yang tidak berubah selama 2010, BII masih dapat mempertahankan net interest margin pada level 5,89 persen, atau sedikit menurun dibandingkan 6,10 persen pada Desember 2010.
Fee based income pada 31 Desember 2010 meningkat 7 persen menjadi Rp 2.066 miliar dibandingkan Rp 1.937 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Ini terutama didukung oleh peningkatan pendapatan jasa dari bisnis korporasi, transaksi tresuri, kartu kredit, trade finance, remittances dan dari jasa perbankan lainnya.
BII berhasil mengelola biaya sehingga overhead hanya meningkat sebesar 13 persen dari Rp 3.257 miliar pada Desember 2009 menjadi Rp 3.687 miliar pada Desember 2010 meskipun BII secara agresif telah melakukan ekspansi cabang dan ATM selama 2010. Dalam satu tahun ini BII menambah 72 kantor baru di seluruh Indonesia terdiri dari kantor cabang induk, kantor cabang pembantu dan kantor kas. Cost to income BII pada 31 Desember 2010 membaik menjadi 65,44 persen.