Pertumbuhan Ekonomi 2022 Diyakini Tetap Tumbuh Meski Banyak Rintangan
jpnn.com, JAKARTA - Asdeputi Moneter dan Sektor Eksternal Kemenko bidang Perekonomian Ferry Irawan membeberkan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi 2022.
Ferry mengatakan ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, yang berimplikasi pada perekonomian domestik.
"Tentu kita mencermati beberapa tantangan saat ini, satu yang ada di depan mata kita adalah varian Covid-19. Setelah kita mengalami infeksi yang tinggi oleh varian Delta sekitar Juni-Juli, sekarang kita di berbagai belahan dunia menghadapi varian baru, yakni Omicron," ujar Ferry dalam webinar bertajuk Economic and Business Outlook 2022, Jumat (21/1).
Selain itu, pihaknya juga mencermati krisis energi dan kenaikan inflasi di beberapa negara yang tentunya memiliki implikasi dengan tingkat inflasi di inflasi di Indonesia.
Cepatnya pergerakan perekonomian di berbagai negara telah mendorong inflasi meningkat signifikan seperti di Amerika Serikat dan Inggris.
"Sebagai ekonomi terbuka tentunya kita juga akan terimplikasi. Ini sedang kami cermati transmisinya dari inflasi global masuk ke perekonomian kita, tapi data Desember 2021 inflasi kita masih stabil dan terjaga," ungkapnya.
Lebih lanjut, faktor risiko lainnya ialah tapering off the Fed, yang bisa berimplikasi terhadap nilai tukar rupiah dan capital inflow ke negara berkembang.
Lalu perubahan iklim, krisis evergrande, dan ketidakpastian geopolitik.
Kemenko Perekonomian membeberkan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi 2022.
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Transaksi Modal dan Finansial Melonjak, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- Indonesia-Brasil Perkuat Sinergi Ekonomi, Teken Kerja Sama Senilai USD 2,8 Miliar
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor