Pertumbuhan Ekonomi Aceh Capai 5,74 Persen di Triwulan Kedua
Sampai dengan triwulan II-2018, pengedaran uang kartal di Provinsi Aceh mengalami net outflow Rp2,67 triliun, berbeda dgn triwulan sebelumnya yang mengalami net inflow Rp 0,54 triliun.
Sementara itu, transaksi ritel melalui SKNBI tercatat sebanyak 79.047 transaksi dgn nilai transaksi sebesar Rp 3,04 triliun, turun dibanding triwulan sebelumnya sebesar Rp3,19 triliun.
Secara keseluruhan, kata Arifin perekonomian di Aceh tahun 2018 diperkirakan tumbuh 4.75-5,15% (yoy) dengan laju inflasi 3,52-3,92% (yoy).
Arifin menghimbau masyarakat untuk tetap berhemat dengan keuangan. Sebab ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi, sehingga mendorong para investor menarik keluar dananya dari negara-negara berkembang dan menempatkannya pada aset-aset yang dianggap aman, khususnya di AS.
Ini menjadi salah satu faktor pemicu meningkatnya tekanan terhadap mata uang negara-negara berkembang. (imj/mai)
Perekonomian Aceh mengalami pertumbuhan sebesar 5,74 persen atau di atas rata-rata nasional dan Sumatera selama triwulan II tahun 2018.
Redaktur & Reporter : Budi
- Akumandiri Dorong Sosialisasi QRIS Mendetail untuk UMKM
- Program 'Tebar Jutaan Uang Jajan' Biskies Black Targetkan Pasar Anak Sekolah
- Upaya Yohanes Bayu Tri Susanto Tingkatkan Keterampilan Agen Asuransi
- Pemerintah Kejar Pembangunan KEK & PSN dengan Manfaatkan Investasi Hasil Kunker Prabowo
- Cerita Mirza Azmi Beralih Profesi, Dulu Pegawai Batubara Kini jadi Peternak Sapi Perah
- Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik, ENTREV Hadir di Electricity Connect 2024