Pertumbuhan Ekonomi Bisa 7 Persen Jika Harga Gas Industri Turun

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Koordinator Gas Industri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Achmad Wijaya mengatakan, jika harga gas industri turun, pertumbuhan ekonomi semestinya bisa menyentuh kisaran tujuh persen.
”Kami sebagai pemakai hanya punya judul ketahanan energi dan pertumbuhan ekonomi. Itu yang kami kejar,” ujar Achmad, Minggu (11/12).
Seperti diketahui, pada pasal 2 peraturan menteri (permen) tersebut, ditetapkan harga gas bumi untuk bahan baku atau proses produksi pada industri tertentu yang meliputi petrokimia, pupuk, dan baja.
Penetapan harga gas bumi tersebut mempertimbangkan daya beli konsumen gas bumi dalam negeri, harga gas bumi di dalam negeri dan internasional, keekonomian lapangan, serta nilai tambah dari pemanfaatan gas bumi di dalamnya.
Pemerintah memang sudah memutuskan menurunkan harga gas bagi industri petrokimia, pupuk, serta baja.
Aturan tersebut akan diberlakukan mulai 1 Januari 2017 mendatang.
Menurut Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro, aturan tersebut merupakan titik tengah kebijakan yang paling moderat.
”Pemerintah juga harus memerhatikan sektor hulu. Jika harga terlalu murah, maka industri hulu migas tidak akan berkembang. Minat investasi sektor migas saat ini menurun cukup signifikan,” ujar Komaidi.
JAKARTA - Ketua Koordinator Gas Industri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Achmad Wijaya mengatakan, jika harga gas industri turun, pertumbuhan ekonomi
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang