Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Harapan
Sabtu, 01 Juni 2013 – 05:25 WIB
JAKARTA - Ekonomi Indonesia kini tengah tertekan. Tahun lalu, optimisme sempat membuncah hingga proyeksi pertumbuhan ekonomi dipatok tinggi, 6,8 persen. Namun, realita sepanjang paro pertama tahun ini membuat optmisme itu meredup.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, setelah pertumbuhan ekonomi triwulan I di bawah ekspektasi karena cukup rendah di level 6,02 persen, ekonomi pada triwulan II ini juga diperkirakan bakal di bawah ekspektasi awal. ''Triwulan (II) ini ekonomi diproyeksi hanya tumbuh di kisaran 5,9 - 6,1 persen,'' ujarnya, Jumat (31/5).
Menurut Agus, proyeksi tersebut dibuat berdasar kalkulasi BI terhadap aktivitas ekonomi sepanjang April dan Mei yang belum menunjukkan perbaikan signifikan dibanding periode Januari - Maret lalu. Apalagi, recovery perekonomian dunia juga masih lambat. ''Ini akumulasi perkembangan ekonomi Indonesia dan dunia,'' katanya.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), pengumuman resmi pertumbuhan ekonomi triwulan II 2013 akan dipublikasikan pada awal Agustus 2013 mendatang. Pada publikasi pertumbuhan ekonomi triwulan I 2013, BPS menyebut bahwa realisasi 6,02 persen merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir. Sebagai gambaran, realisasi pertumbuhan pada triwulan I 2011 mencapai 6,45 persen dan triwulan I 2012 sebesar 6,29 persen.
JAKARTA - Ekonomi Indonesia kini tengah tertekan. Tahun lalu, optimisme sempat membuncah hingga proyeksi pertumbuhan ekonomi dipatok tinggi, 6,8
BERITA TERKAIT
- 3 Anak Usaha SLS Dukung Transformasi Bisnis yang Ramah Lingkungan
- Dorong KEK Kura-Kura Bali jadi Katalisator Teknologi, Airlangga: Ini Baby Step Indonesia
- Maskot Tumtum Bakal Bawa Ukm Indonesia Mendunia di World Expo 2025 Osaka
- Perwakilan Nelayan Lobster: Awasi Dugaan Monopoli Ekspor BBL
- Anindya Bakrie Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Era Prabowo – Gibran
- BPOM Dukung Pengembangan Industri Bioteknologi Nasional