Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Harapan

Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Harapan
Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Harapan
Rendahnya realisasi pertumbuhan ekonomi sepanjang triwulan I 2013 lalu memang membuat gamang pemerintah. Karena itu, target pertumbuhan ekonomi yang awalnya dipatok 6,8 persen dalam APBN 2013 langsung diturunkan menjadi 6,2 persen. Namun, dalam pembahasan dengan Komisi XI DPR, target pertumbuhan ditentukan dalam range 6,2 - 6,5 persen.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, pemerintah kini memang harus realistis mematok target pertumbuhan ekonomi. Kondisi domestik dan global dinilai kurang mendukung untuk mencapai target pertumbuhan tinggi. ''Dengan target 6,2 persen saja, tantangannya sangat berat,'' ujarnya.

Pemerintah, lanjut dia, terus berupaya membenahi penyerapan belanja modal dan belanja barang yang pada triwulan I lalu sangat rendah. Data BPS menyebut, kontribusi belanja pemerintah pada pertumbuhan ekonomi triwulan I lalu hanya 0,03 persen. ''Penyerapan pda triwulan ke dua biasanya naik, tapi belum signifikan. Nanti baru pada triwulan ke tiga dan ke empat naik tinggi,'' katanya.

Sementara itu, dalam proyeksi resmi BI terkait pertumbuhan ekonomi 2013, disebutkan bahwa selain rendahnya belanja pemerintah, dua faktor lain yang menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah masih lemahnya kinerja ekspor akibat lesunya perekonomian global, serta lemahnya permintaan domestik karena turunnya daya beli akibat inflasi bahan makanan pada awal tahun ini. (owi/kim)

JAKARTA - Ekonomi Indonesia kini tengah tertekan. Tahun lalu, optimisme sempat membuncah hingga proyeksi pertumbuhan ekonomi dipatok tinggi, 6,8


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News