Pertumbuhan Ekonomi, Jokowi Minta Daya Beli Dijaga
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta momentum pertumbuhan ekonomi di angka 5,06 persen pada kuartal I 2018 terus ditingkatkan.
Hal ini disampaikan presiden kepada jajaran menteri Kabinet Kerja saat memimpin rapat terbatas tentang lanjutan pembahasan kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) tahun 2019, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (15/5).
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut, Jokowi -sapaan presiden- setidaknya menyampaikan tiga hal yang harus dijaga dengan baik.
"Momentum pertumbuhan ekonomi nasional di Kuartal pertama 2018 ini yang mencapai angka 5,06 persen terus lebih kita tingkatkan lagi dengan menjaga daya beli meningkatkan investasi dan meningkatkan daya saing Ekspor kita," ucap Jokowi.
Khusus peningkatan ekspor, mantan gubernur DKI Jakarta yang pernah menggeluti usaha mebel ini meminta jajarannya menghilangkan berbagai hambatan yang ada.
"Khusus untuk ekspor berbagai hambatan baik di perizinan, perbankan, pembiayaan termasuk pajak dan kepabeanan harus segera kita hilangkan," tegasnya.
Hal tersebut menurut Presiden Ketujuh RI ini, bukan hanya dari pemerintah pusat, termasuk yang berasal dari pemerintah daerah.
Selain itu, dia meminta jajarannya untuk jangan ragu mendesain insentif-insentif yang tepat yang bisa dilakukan sekarang. Dengan begitu, manfaatnya bisa segera dirasakan.(fat/jpnn)
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut, Jokowi menyampaikan tiga hal yang harus dijaga dengan baik.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hilirisasi Mineral, Strategi Utama Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius
- Alumni ITB Diimbau Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional 8%
- Wamen Stella Cristie Dorong Insentif Dosen untuk Penelitian
- Percepat Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Pergerakan Advokat Usulkan Pembentukan 2 Omnibus Law
- Menko Airlangga Yakin Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Bisa Dicapai