Ekspor Pertanian Penyelamat Ekonomi di Masa Pandemi

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) Riyanto menyebut pertumbuhan ekspor hasil pertanian merupakan penyelamat ekonomi di masa pandemi COVID-19.
Ekspor hasil pertanian selama Januari-Juli 2021 mencapai 8,72 persen (YonY) atau sebesar USD 2,24 miliar.
"Pertanian selalu menjadi penyelamat dalam kondisi apa pun yang kita hadapi saat ini. Termasuk dalam kondisi pandemi yang masih berlangsung," ujar Riyanto dalam keterangannya dipublikasikan Kamis (19/8).
Menurut Riyanto, pertumbuhan hasil pertanian terjadi karena kolaborasi apik yang dibangun antara petani, eksportir dan pemerintah berjalan dengan sangat baik.
Terlebih dalam urusan permodalan usaha yang digenjot melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.
"Kolaborasi ini sangat bagus karena ada sinergi kuat antarsemua pihak, khususnya dalam membangun sektor pertanian. Apalagi kemarin saya lihat pemerintah baru saja menggelar kegiatan merdeka ekspor," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya merilis perkembangan ekspor Indonesia pada periode Juli 2021.
Nilai ekspor pertanian periode Januari-Juli 2021 mengalami pertumbuhan positif, yakni 8,72 persen (YonY).
Peneliti dari UI menyebut pertumbuhan ekspor pertanian merupakan penyelamat ekonomi di masa pandemi COVID-19.
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Raker dengan Pejabat di Kementan, Legislator NasDem Sorot Program Cetak Sawah