Pertumbuhan Guru Honorer 860%, Kualitas Sangat Rendah
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan Praktisi Pendidikan Abad 21 Indra Charismiadji memberikan apresiasi atas program bantuan subsidi upah (BSU) untuk guru honorer dan tenaga kependidikan non-PNS.
Bantuan berupa dana tunai Rp 1,8 juta itu bisa membantu masalah berkurangnya pendapatan mereka akibat pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"BSU Rp 3,6 triliun untuk 2 juta lebih pendidik dan tenaga kependidikan non-PNS patut diapresiasi. Ini bisa mengatasi masalah berkurangnya penghasilan honorer ini," kata Indra dalam pesan elektroniknya, Rabu (18/11).
Indra yang biasanya memberikan kritik pedas untuk Nadiem Makarim, kali ini memberikan pujian akan kebijakan tersebut.
Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap pendidik dan tenaga kependidikan non-PNS.
Namun, dalam konteks peningkatan kualitas pendidikan Indonesia, pemerintah diharapkan segera membenahi tata kelola guru yang distribusinya belum merata dan peningkatan kapasitasnya pun harus menjadi prioritas.
Data dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, jumlah siswa pendidikan dasar dan menengah di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 17% dari tahun 1999.
Sedangkan guru PNS mengalami pertumbuhan sebesar 23 persen, dan guru honorer mengalami pertumbuhan sebanyak 860 persen.
Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menyoroti pertumbuhan jumlah guru gonorer yang besar tetapi tidak diimbangi kualitas
- Kasus Guru Honorer Supriyani: Dokter Forensik Ungkap Kondisi Luka di Paha Siswa, Ternyata
- Guru Honorer Supriyani Mengungkap Kisahnya Selama Ditahan di Lapas
- 11.631 Pelamar PPPK 2024 Tahap 1 Dipastikan Tertinggal, Ketum Honorer Minta Kebijakan Pusat
- Efek Kasus Guru Honorer Supriyani: Camat-Jaksa Hilang Jabatan, Polisi Diperiksa Propam
- Wahai Honorer Calon Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Perhatikan Hal Penting Ini
- Propam Periksa Guru Supriyani soal Permintaan Rp 50 Juta dari Polisi